Sangat Menyentuh… Perjuangan Febri Siahaan si Anak Satpam, Bisa Kuliah Gratis di UGM

ugm siahaan

TOPMETRO.NEWS – Febriyanti Siahaan namanya. Ibarat menemukan mata air di tengah gurun pasir, seperti itulah gambaran perasaan dirinya dan keluarga. Bagaimana tidak, dengan segala keterbatasan keuangan membuat keluarga asal Batu Aji-Batam itu sempat menunda cita-citanya melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Kedua orangtuanya kini tidak lagi memiliki penghasilan yang tetap, sehingga cukup berat ketika harus membiayai gadis yang akrab disapa Febri di perguruan tinggi.

Ayah Febri yang sebelumnya bekerja sebagai Satpam di sebuah perumahan terpaksa harus berhenti karena sakit yang dia derita pada kakinya.

Kios kecil yang dikelola ibunya dan menjadi satu-satunya tulang punggung ekonomi keluarga juga gulung tikar.

Laporan kompas hari ini menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kini ia hanya bisa berharap dari kakak-kakak Febri yang sudah bekerja.

Ibunda Febri, Rentejer Panjaitan menceritakan, putrinya selalu tekun dan gigih dalam menuntut ilmu. Kegigihannya membuat bangga keluarga.

“Ketekunan, kegigihan dan prestasi Febri membuat saya kagum dan bangga,” puji Rentejer seperti rilis Humas UGM, Selasa (13/6).

Putrinya itu, lanjut Rentejer, mempunyai keinginan besar setelah lulus sekolah menengah atas (SMA), yakni kuliah di universitas negeri ternama. Namun, karena kondisi perekonomian keluarga yang tidak memadai, Febri pun diminta berpikir realistis dan menunda keinginan tersebut. Dia diminta mencari pekerjaan agar bisa menabung untuk biaya kuliah.

“Setiap orangtua pasti ingin anaknya kuliah, supaya nanti hidupnya tidak susah seperti orangtuanya. Saya bilang sama Febri, tidak ada uang, nak, tidak usah kuliah, nanti saja cari kerja dulu,” tuturnya.

Diakuinya, di lubuk hati terdalam, Rentejer merasa pilu setiap kali mendengar keinginan putrinya untuk kuliah, dan tidak tega mematikan semangat Febri untuk mengejar cita-citanya. Namun ia hanya bisa mendoakan agar suatu saat Febri bisa menggapai impiannya.

“Saya hanya bisa mendoakan, semoga diberikan jalan agar Febri bisa menggapai cita-citanya,” urainya.

Doa yang dipanjatkan itu pun akhirnya terjawab. Febri bisa meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi. Dia diterima di salah satu universitas terbaik di Indonesia, yakni Universitas Gadjah Mada ( UGM) Fakultas Farmasi. Febri diterima melalui jalur Bidikmisi dan tanpa harus mengeluarkan biaya kuliah sepeser pun.

“Waktu dia kasih tahu diterima di UGM, kami langsung pelukan. Kami nangis, benar-benar tidak menyangka karena waktu mendaftar pun saya tidak tahu. Puji Tuhan Febri bisa menerima Bidikmisi,” tandasnya.

Rentejer pun berpesan kepada Febri agar kesempatan yang berharga ini sungguh-sungguh dimanfaatkan dengan baik agar kelak berguna bagi diri sendiri dan masyarakat.

“Tidak semua orang bisa dapat kesempatan yang sama, ini berkat Tuhan. Rajinlah belajar, supaya bisa berhasil nantinya,” tuturnya.

Sementara itu, Febri mengaku gembira apa yang selama ini dicita-citakan dapat terwujud. Sejak masih duduk di bangku SMA, dia telah memantapkan hati ingin melanjutkan studi di bidang farmasi, karena dia percaya dengan ilmu ini nantinya diperoleh memberi kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Bagi saya kuliah itu harus, karena dengan kuliah kita bisa berkembang. Tapi kalau karena ekonomi kan tidak mungkin dipaksakan,” katanya.

Anak bungsu dari 4 bersaudara ini mengatakan, karena persoalan ekonomi diapun disarankan untuk langsung bekerja selepas lulus SMA, dan baru memikirkan untuk melanjutkan pendidikan jika sudah bisa mengumpulkan biaya yang diperlukan.

“Keluarga selalu bilang tidak usahlah, kuliah itu hanya untuk orang yang mampu. Jadi saya hanya bawa dalam doa saja,” katanya.

Karena itulah, Febri mengaku memang sengaja tidak memberitahukan kepada kedua orangtuanya bahwa dia mendaftarkan diri ke UGM melalui jalur SNMPTN. Febri tidak ingin menambah pikiran kedua orangtuanya.

“Sebenarnya uang yang ada cukup untuk makan, tapi kalau mengeluarkan biaya besar untuk kuliah memang tidak bisa. Kalau misalnya kemarin saya lolos di UGM tapi dapat UKT yang tinggi ya terpaksa harus saya lepas,” ujarnya.

Begitu tahu dirinya diterima di UGM lewat Bidikmisi, Febri pun langsung memberitahukan kepada kedua orangtuanya.

“Langsung peluk orangtua, saya cerita kalau diterima di UGM tanpa harus membayar uang kuliah. Benar-benar tidak menyangka akhirnya bisa kuliah dan di kampus yang selama ini saya inginkan.” Selamat ya! (kom-editor3)

Related posts

Leave a Comment