Profil Al-Kindi Beserta 3 Warisan Pentingnya Bagi Dunia

Profil Al-Kindi Beserta 3 Warisan Pentingnya Bagi Dunia

Topmetro.news – Nama lengkap Al-Kindi adalah Abu Yusuf bin Ishaq bin Ash-Shabah bin Imran bin Al-Asy’ats bin Qais. Nasabnya sampai pada Qahthan berdarah Arab asli. Dalam biografinya, Al-Khalili mengatakan bahwa dia dilahirkan pada tahun 188 H (804 M). Akan tetapi sebagian sumber mengatakan bahwa dia lahir pada tahun 186 H (802 M). Ada juga sumber yang mengatakanbahwa dia dilahirkan pada tahun 185 H (801 M).

Dia dilahirkan di Kufah, dan ayahnya adalah seorang pejabat pemerintahan pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid. Menurut pendapat Al-Khalili, Al-Kindi wafat pada tahun 250H (874). Sedangkan menurut sumber lain, dia wafat pada tahun 260F{ (874 M). Ada juga yang mengatakan bahwa dia wafat pada tahun252 H (866 M).

Nama Panggilannya

Dia dipanggil dengan Al-Kindi karena dihubungkan dengan kabilahnya, yaitu kabilah Arab Kindah. Dia dijuluki filsuf Arab karena dialah filsuf muslim pertama. Barangkali juga karena dialah satu-satunya diantara sekian banyak filsuf muslim yang tidak diragukan kearabannya. Perlu disebutkan bahwa berbagai literatur Barat telah menyelewengkan namanya menjadi Alchendius, sekalipun literatur Barat saat ini menulis dengan namanya yang benar, yaitu Al-Kindi.

Matematika

Dalam bidang matematika, al-Kindi memainkan peran penting dalam memperkenalkan angka India ke dunia Islam dan Kristen. Dia adalah pelopor dalam pembacaan sandi. Menggunakan keahlian matematika dan medis, ia mampu mengembangkan skala yang memungkinkan dokter untuk mengukur potensi obat mereka.

Al-Kindi menulis karya pada sejumlah mata pelajaran matematika yang penting, termasuk aritmatika, geometri, angka India, harmoni angka, perkalian dengan angka, jumlah relatif, proporsi mengukur dan waktu, dan prosedur numerik. Dia juga menulis empat volume buku tentang penggunaan angka India. Buku tersebut berjudul On the Use of the Indian Numerals (Ketab fi Isti’mal al-‘Adad al-Hindi).

Karya ini memberikan kontribusi besar terhadap difusi sistem penomoran India di Timur Tengah dan Barat.

Psikologi

Al-Kindi juga dikenal piawi menguasai ilmu psikologi. Dia membagi daya jiwa menjadi tiga: daya bernafsu (appetitive), daya pemarah (irascible), dan daya berpikir (cognitive atau rational).

Sebagaimana Plato, ia membandingkan ketiga kekuatan jiwa ini dengan mengibaratkan daya berpikir sebagai sais kereta dan dua kekuatan lainnya (pemarah dan nafsu) sebagai dua ekor kuda yang menarik kereta tersebut.

Jika akal budi dapat berkembang dengan baik, dua daya jiwa lainnya dapat dikendalikan dengan baik pula. Orang yang hidupnya dikendalikan oleh dorongan-dorongan nafsu birahi dan amarah diibaratkan al-Kindi seperti anjing dan babi, sedang bagi mereka yang menjadikan akal budi sebagai tuannya, mereka diibaratkan sebagai raja.

Filsafat

Al-Kindi adalah fisuf berbangsa Arab dan filsuf Muslim pertama. Ia menghadirkan fil- safat Yunani kepada kaum Muslimin setelah terlebih dahulu mengislamkan pikiran-pikiran asing tersebut.

Ia menerjemahkan teks-teks penting. Sejak didirikannya Bait al-Hikmah oleh al-Ma’mun, al- Kindi turut aktif dalam kegiatan penerjemahan ini. Di samping menerjemah, ia juga memperbaiki terjemahan sebelumnya.

Karena keahliannya, ia diangkat sebagai ahli istana dan menjadi guru putra al-Mu’tashim, yaitu Ahmad. Standar kosakata filosofis bahasa Arab banyak yang berasal dari al-Kindi. Jika bukan karena dia, karya filsuf seperti al-Farabi, Ibnu Sina, dan al-Ghazali mungkin tidak pernah ada.

Penulis | Putu

Image Source | Republik.co.id

Related posts

Leave a Comment