Pemasangan U’Ditch di Jalan Panglima Denai Sebabkan Kemacetan Panjang, Kontraktor Dinilai tak Profesional

Proses pemasangan 'u-ditch' yang melintangi Jalan Panglima Denai Kecamatan Medan Denai, menyebabkan kemacetan parah tadi pagi, (Rabu (21/9/2022).

topmetro.news – Proses pemasangan ‘u-ditch’ yang melintangi Jalan Panglima Denai Kecamatan Medan Denai, menyebabkan kemacetan parah tadi pagi, Rabu (21/9/2022).

Pantauan topmetro.news di lokasi, panjang kemacetan itu mencapai ratusan meter, terutama arus lalulintas dari Simpang Amplas menuju Simpang Tiga Menteng VII. Memang terlihat beberapa petugas dari dinas perhubungan di lokasi untuk mengatur arus lalulintas. Namun kemacetan tetap saja membuat pengendara menggerutu.

Ketua Umum Horas Bangso Batak Lamsiang Sitompul SH MH yang kebetulan melintas di sana pada pagi hari, juga melontarkan rasa kecewanya. Kepada topmetro.news, advokat ini mengatakan, bahwa apabila kontraktor maupun konsultannya berlaku profesional, maka kemacetan itu tidak terjadi. Apalagi sampai sebegitu parah.

“Jelas kita sebagai warga sangat merasa rugi dengan adanya kemacetan parah ini. Kita bukan tidak mendukung pembangunan. Kita jelas sangat senang dengan adanya pembangunan. Tapi janganlah sampai menimbulkan kerugian dan kekesalan bagi warga,” katanya.

Lamsiang pun mempertanyakan, seperti apa profesionalisme kontraktor dan konsultannya. “Mestinya mereka kan tahu bahwa di ruas jalan itu ramai pengendara sepeda motor maupun mobil yang melintas. Terutama pada pagi hari. Mestinya kan mereka mengantisipasi hal itu,” katanya.

Ia lantas mempertanyakan, kenapa pengerjaan pemasangan ‘u-ditch’ itu tidak berlangsung pada malam hari saat lalulintas tidak ramai? Atau paling tidak, katanya, kalaupun harus pada pagi atau siang hari, pelaksana hendaknya membuat tanda ada perbaikan di Simpang Amplas dan Simpang Tiga Menteng VII. Sehingga para pengendara atau pengemudi bisa mencari jalan alternatif, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan.

“Seperti saya misalnya. Kalau tadinya ada tanda di Simpang Amplas, maka saya tentunya akan mencari jalan lain ke kota. Bisa melalui Jalan Sisingamangara. Demikian juga tentunya dengan pengemudi lainnya. Sehingga kemacetan tidak sampai sparah ini,” katanya.

Untuk itu Lamsiang berharap, agar hal-hal seperti ini bisa menjadi perhatian ke depannya. “Bila perlu, evaluasi saja pejabat dinas terkait,” katanya.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment