Tidak Dikasih Ruangan, Siswa Kristen SMAN 2 Depok Ekskul Duduk di Lantai

Kejadian diskriminatif terutama soal agama, sepertinya masih terus berlangsung di NKRI. Di mana dunia sekolah yang seharusnya bisa memfasilitasi para pelajar untuk menimba ilmu pengetahuan maupun kerohanian, mestinya berlaku adil kepada semua siswa, khususnya di sekolah negeri.

topmetro.news – Tindakan diskriminasi, terutama soal agama, sepertinya masih terus berlangsung di NKRI. Di mana dunia sekolah yang seharusnya bisa memfasilitasi para pelajar untuk menimba ilmu pengetahuan maupun kerohanian, mestinya berlaku adil kepada semua siswa, khususnya di sekolah negeri.

Namun kenyataannya tidak demikian, sebagaimana terjadi di SMA Negeri 2 Depok. Di mana sekolah negeri ini, ternyata tidak memberikan ruang kelas bagi siswa yang beragama Kristen untuk melalukan ekstrakulikuler. Pihak sekolah dengan tega membiarkan para pelajar bragama Kristen itu duduk di lantai untuk pelajaran agama.

“Kami tidak diperkenankan menggunakan ruang kelas untuk Rohkris (Rohani Kristen),” kata salah seorang guru melalui pesan singkat, kemarin.

Semula siswa-siswi menggunakan ruang multiguna. Namun sekarang ada larangan menggunakannya, dengan alasan ada seragam sekolah di dalamnya. Kini mereka menggunakan pelataran atau lorong kelas di lantai 2.

“Dulu ruangan multiguna. Tapi sekarang dilarang dengan berbagai alasan,” ungkapnya.

Bahkan staf kesiswaan sempat melontarkan kata-kata akan membubarkan Rohkris. Miris memang melihat kondisi siswa-siswa penerus bangsa ini yang mendapatkan diskriminasi.

Intimidasi

Saat informasi tentang keadaan di SMAN 2 Depok ini, guru yang memberikan informasi mendapatkan intimidasi dari pihak sekolah. Bahkan ada ancaman pemindahan bila memberikan informasi kepada wartawan.

“Saya sudah ditegur kepala sekolah bila memberikan informasi akan dipindahkan,” ucapnya.

Inilah ‘wajah’ sebenarnya pendidikan di SMAN 2 Depok. Bila tidak sesuai dengan arahan kepala sekolah akan mendapatkan sanksi hingga ancaman pindah.

Saat minta konfirmasi kepada Kepala SMAN 2 Depok Dr Wawan Ridwan SPd MSi melalui pesan singkat, yang bersangkutan belum memberikan jawaban.

Beberapa warga pun berharap, Dinas Pendidikan Jawa Barat segera mengambil langkah tegas. Hal itu agar SMAN 2 Depok tidak lagi melakukan diskriminasi terhadap agama tertentu.

berbagai sumber

Related posts

Leave a Comment