Pelajar SMAN 21 Medan Histeris Saksikan Pertarungan di Halaman Sekolah

Seratusan pelajar SMAN 21 Medan histeris menyaksikan pertarungan di halaman sekolah mereka, Jumat (11/8/2023). Hari itu, sejumlah atlet Tarung Derajat memang melakukan atraksi di sana. Mereka terdiri dari atlet Pelatda Sumut untuk Tarung Derajat menuju PON Sumut Aceh mendatang.

topmetro.news – Seratusan pelajar SMAN 21 Medan histeris menyaksikan pertarungan di halaman sekolah mereka, Jumat (11/8/2023). Hari itu, sejumlah atlet Tarung Derajat memang melakukan atraksi di sana. Mereka terdiri dari atlet Pelatda Sumut untuk Tarung Derajat menuju PON Sumut Aceh mendatang.

Pada atraksi di hadapan Ketua Kodrat (Keluarga Besar Olahraga Tarung Derajat) Kota Medan Bobby Octavianus Zulkarnain dan Kepala SMAN 21 Riko Marbun SPd MSi, para atlet memperagakan berbagai gerakan seni bela diri asli Nusantara tersebut.

Di antaranya atraksi bela diri praktis oleh seorang petarung derajat wanita (teteh – panggilan untuk petarung wanita-red). Yakni, bagaimana cara menghadapi kejahatan di jalanan dengan menggunakan pukulan dan tendangan.

Kemudian ada atraksi ‘garang’ oleh para petarung pria (kakang-red). Yakni seni gerakan indah namun penuh tenaga, serta juga cocok untuk pertarungan di jalanan.

Atraksi tersebut pun dapat sambutan meriah dari siswa/i SMAN 21. Apalagi memang para atlet itu bertarung ‘full contact’. Jadi mereka pun seolah-olah sedang menyaksikan ‘perkelahian’ langsung.

Akibatnya, seantero SMAN 21 pun meriah dengan teriakan histeris, terutama dari para pelajar putri. Apalagi saat seorang petarung wanita mendapat serangan dari lebih satu orang laki-laki. Mereka seakan sedang menyaksikan sebuah perkelahian (pertarungan) di jalanan.

Sebagaimana disampaikan MC yang juga guru olahraga di SMAN 21 Medan, Mauris Pandapotan Sinaga SPd, bahwa Tarung Derajat memang terlahir dari bela diri di jalanan. Di mana seni bela diri ini, selain untuk pria, juga cocok bagi wanita.

Stamina dan Kebugaran

Usai atraksi, dalam sambutannya, Bobby Octavianus Zulkarnain mengucapkan terima kasih kepada Kepala SMAN 2, karena diberi kesempatan memperkenalkannya Tarung Derajat sebagai ilmu seni bela diri Nusantara yang berasal dari Jawa Barat

Ia menambahkan, bahwa ilmu bela diri itu banyak manfaat. Antara lain untuk meningkatkan kebugaran dan stamina tubuh. “Tarung derajat selain bisa untuk membela diri juga bisa meningkatkan kesegaran dan stamina tubuh,” kata Bobby di hadapan kepsek, guru, dan para pelajar.

Selain itu ia menambahkan, bahwa mereka sedang fokus membuka satuan latihan di sekolah sekolah. Sehingga dengan semikian, seni bela diri Tarung Derajat bisa dikenal oleh para pelajar.

Sedangkan Kepala SMAN 21 Medan mengapresiasi kehadiran Tim Tarung Derajat tersebut di sekolah yang ia pimpin. Ia pun mengajak para siswa/i untuk ikut melestarikan seni bela diri Nusantara tersebut.

“Kita sebagai warga negara wajib melestarikan seni bela diri ini sebagai warisan budaya Nusantara,” katanya.

Ia juga menilai, bahwa kehadiran Tarung Derajat di kalangan pelajar cukup positif, apalagi saat ini banyak begal. “Sehingga dengan kemampuan Tarung Derajat bisa mengatasi gangguan di jalan,” imbuh kepsek.

Selanjutnya kepsek pun mengajak para pelajar untuk ikut berlatih. Ia mengatakan, bahwa Tarung Derajat akan menjadi salah satu materi ekskul di SMAN 21 Medan.

“Anak anak yang suka bela diri silahkan ikut. Kita akan buka ekskul secara resmi di SMAN 21,” sebutnya seraya menyebut, bahwa salah seorang guru di sekolah itu ternyata adalah pelatih Tarung Derajat, yaitu Mauris Pandapotan Sinaga SPd.

Selain kepsek, hadir juga Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan July Fitriana Nasution SSi, staf Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Lusiana Rumapea SPd, dan guru-guru lain.

Cegah Tawuran

Kepada media, usai kegiatan, Bobby Octavianus Zulkarnain kembali menyampaikan, bahwa saat ini mereka sedang intens melakukan pengenalan Tarung Derajat ke sekolah-sekolah, khususnya di Medan.

Ia menambahkan, bahwa Tarung Derajat bukan melulu soal bela diri yang memang perlu dalam kondisi saat ini. Namun juga mengarahkan petarung untuk lebih bijaksana dalam kesehariannya.

“Tarung Derajat bukan untuk mendorong perkelahian. Namun malah lebih pada pelajaran bagaimana bisa menahan diri dan mendewaskan diri. Sehingga para pelajar atau remaja malah tidak terdorong untuk ikut tawuran. Artinya, mereka bertarung membela diri kalau memang situasi mengharuskan,” tutup Bobby.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment