Warga Ramai Berburu Takjil di Pintu 3 dan 4 USU, Sebabkan Kemacetan Panjang

Fenomena berburu takjil di Pintu 3 dan 4 Universitas Sumatera Utara (USU) memicu kemacetan panjang di Jalan dr Mansyur Medan. Hal itu sebagaimana terpantau, Jumat (29/3/20224).

topmetro.news – Fenomena berburu takjil di Pintu 3 dan 4 Universitas Sumatera Utara (USU) memicu kemacetan panjang di Jalan dr Mansyur Medan. Hal itu sebagaimana terpantau, Jumat (29/3/20224).

Pemicu kemacetan tersebut adalah kendaraan yang parkir sembarangan di sisi jalan. Tambah lagi dengan pengendara yang berhenti untuk berburu (membeli) takjil, sehingga mengganggu pengguna jalan lainnya.

Sejumlah pengguna jalan pun mengungkapkan ketidaknyamanan mereka atas kemacetan karena aktivitas jual-beli takjil tersebut.

Salah seorang mahasiswa USU, Agung Pratama, mengaku mengalami kemacetan saat hendak pulang menuju kosnya di Sumber USU dengan sepeda motor.

“Tingkat kemacetannya berbeda. Sebelum Ramadhan masih bisa bergerak sedikit-sedikit. Karena hanya waktu pulang kerja para pekerja dan pulangnya mahasiswa membuat padat. Namun sekarang, sulit untuk bergerak. Karena hampir setengah jalan digunakan oleh orang-orang yang mencari takjil,” ujar
Agung.

Tidak hanya Agung, pendapat serupa juga datang dari pejalan kaki yang menggunakan trotoar, Natalia Br Panggabean. Menurutnya, sebagai pejalan kaki, ia juga merasa terganggu, meskipun para penjual tidak berada di trotoar.

“Menurut saya, harus ditertibkan dengan baik. Trotoar memang tidak digunakan. Namun, masalahnya adalah pembeli takjil sampai ke trotoar,” ungkapnya.

Para penjual takjil di depan Pintu 3 hingga Pintu 4 USU tidak hanya masyarakat umum. Beberapa mahasiswa USU juga ikut berjualan takjil.

Mereka tidak memiliki izin khusus untuk berjualan di area sekitar USU dan menyadari bahwa kemacetan tidak hanya karena aktivitas jual-beli takjil. Tetapi juga oleh faktor-faktor lain.

Terkait izin berjualan, petugas satuan pengamanan (satpam) di Pintu 2 menyatakan bahwa kampus tidak melarang kegiatan perdagangan, asal tidak mengganggu jalur pejalan kaki.

Namun, meskipun pedagang menghindari berjualan di trotoar, mereka masih mengganggu aktivitas pejalan kaki.

reporter | Firman

Related posts

Leave a Comment