topmetro.news – Sejumlah guru yang telah menjadi korban iming-iming menjadi kepala sekolah (kasek) di jajaran Dinas Pendidikan Langkat, baik kepala SDN ataupun SMPN masih menanti kejujuran oknum-oknum kabid bersangkutan.
Begitu juga guru yang diiming-imingi menjadi kepala SD atau SMP melalui Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) di masing-masing kecamatan, masih menunggu asa.
“Padahal mereka sudah banyak yang menyetor karena iming-iming akan diangkat menjadi kasek. Bahkan, beberapa guru yang sudah didata untuk diajukan menjadi kasek oleh masing-masing Ketua K3S, masih terus bertanya-tanya apakah benar mereka akan menjadi kepala sekolah? Untung saya selalu menolak jika ada tawaran menggiurkan dari pihak-pihak tertentu yang mengaku bisa memuluskan langkah kepada saya untuk menjadi kasek,” ujar salah seorang guru di jajaran Disdik Langkat kepada awak media ini, Selasa (18/2/2025), usai melihat tayangan video di akun TikTok @rudi_69, sembari meminta agar nama dan identitasnya tidak disebutkan dalam pemberitaan.
Bukan itu saja, beberapa guru yang menjadi korban iming-iming menjadi kasek dan telah menyerahkan sejumlah ‘uang tanda jadi’ kepada oknum K3S ataupun oknum kepala bidang yang bersangkutan, meminta kepada awak media ini, untuk terus memviralkan kasus indikasi pungli yang sudah menjadi ‘kebiasaan’ ini.
Mereka juga berharap, agar kiranya pihak Plt Kepala Dinas Pendidikan Langkat Robert Hendra Ginting, dapat menyikapi dengan bijak dan memberikan sanksi tegas kepada oknum-oknum di jajaran Dinas Pendidikan Langkat yang selalu memanfaatkan situasi.
“Kami sangat senang kalau permasalahan iming-iming menjadi kasek yang ternyata hanya dijadikan alat untuk memeras guru ini dibongkar dan diviralkan seperti yang Abang lakukan lewat TikTok dan pemberitaan. Niat kami hanya ingin mengangkat mutu pendidikan sekolah setelah melihat dan mengetahui sistem pendidikan yang dilakukan para Kasek saat ini,” ujar beberapa guru kepada awak media ini kendari dibayangi rasa ketakutan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan SMP Disdik Langkat Gembira Ginting, saat terus berupaya dikonfirmasi terkait kebenaran indikasi pungli dengan iming-iming akan diangkat menjadi kasek, enggan menjawab. Beberapa kali saat topmetro.news mendatangi ruang kerjanya, beberapa staf mengatakan jika Gembira Ginting tidak berada di tempat.
Tidak hanya itu, berulang kali nomor ponselnya dihubungi atau dikonfirmasi lewat Short Massage Service (SMS) juga tidak dijawab.
Terpisah, salah seorang Ketua K3S saat dikonfirmasi terkait kebenaran informasi jika dirinya disebut-sebut telah ‘menarik’ uang dari guru yang akan dicalonkan menjadi kepala sekolah, membantahnya.
“Insha Allah nggak om. Langsung ke Pak Saiful semua mereka. Ya maklumlah. Beliau mmg gak suka kali liat Kakak,” ujar salah seorang Ketua K3S menjawab konfirmasi media ini, sembari minta agar tidak menyebut identitasnya, Senin (17/2/2025).
Sementara itu, Plt Kadis Pendidikan Langkat Robert Hendra Ginting AP MSi, kepada topmetro.news menegaskan, kalau ada guru yang pernah atau coba diiming-imingi untuk menjadi kasek dan diminta untuk menyerahkan sejumlah uang oleh oknum-oknum dengan mengatasnamakan kadis pendidikan, agar segera menghubunginya.
“Saya tegaskan, jika ada pihak-pihak yang meminta sejumlah uang untuk iming-iming menjadi kepala sekolah atau meminta uang dengan dalih apa pun terkait proses pendidikan, silahkan menghubungi ‘Call Center Lapor BRo’, nomor pribadi HP saya langsung 08116070505. Semua identitas tetap kita rahasiakan,” ujarnya, Senin (17/2/2025).
Saat ditanyakan terkait usulan calon kepala sekolah oleh Ketua K3S masing-masing kecamatan, Robert membenarkannya.
“Iya benar. Ketua K3S ada mengirimkan beberapa nama untuk diusulkan menjadi kepala sekolah, sesuai dengan kemampuan dan integritasnya selama mengajar di sekolah. Namun ada juga Ketua K3S yang tidak memberikan daftar nama yang akan diusulkan untuk menjadi kepala sekolah. Yah, mungkin aja sesuatu yang terjadi di antara mereka,” ujarnya sembari tersenyum.
reporter | Rudy Hartono