Berusia 110 Tahun, Pipa Air Sibolangit-Medan Rawan Pecah, Medan Terancam

pipa pdam tirtanadi

topmetro.news – Komisi C DPRD Sumut menegaskan, pipa PDAM Tirtanadi dari jalur Lau Kaban Desa Sibolangit ke Kota Medan sudah berusia 110 tahun dan saat ini telah terjadi kebocoran disana-sini, sehingga dikhawatirkan dalam waktu dekat bisa mengalami pecah.

Akibatnya Kota Medan bakal mengalami krisis air minum selama berbulan-bulan lamanya.

Hal itu diungkapkan wakil ketua dan anggota Komisi C DPRD Sumut H Zeira Salim Ritonga SE, H Hanafiah Harahap dan Ir Astrayuda Bangun kepada wartawan, pada Hari Kamis (1/2/2018) di DPRD Sumut, usai investigasi ke Sibolangit.

MEDAN TERANCAM KRISIS AIR

“Kita khawatir, jika pipa PDAM Tirtanadi Sibolangit tersebut tidak segera diganti, dapat dipastikan masyarakat Medan sekitarnya akan mengalami krisis air hingga berbulan-bulan lamanya. Karena berdasarkan hasil penelitian tim ahli, pipa tersebut sudah terlalu tua dan sangat rawan terjadi perpecahan,” kata Zeira dan Astrayuda.

Berkaitan dengan itu, Zeira, Astra dan Hanafi minta Pemprovsu khususnya Direksi PDAM Tirtanadi untuk segera memprioritaskan program atau anggaran pergantian pipa distribusi air Sibolangit tersebut di APBD Sumut, jangan nanti setelah mengalami pecah baru dianggarkan pembangunannya.

“Kita tahu, pipa yang dibangun sejak Zaman Belanda pada tahun 1905 tersebut sudah terjadi kebocoran di sekeliling pipa dan dilakukan tambal-sulam, sehingga mengganggu distribusi air ke Kota Medan,” ujar Zeira.

Dia mengigatkan PDAM Tirtanadi mengusulkan anggaran pembangunannya ke banggar yang diperkirakan mencapai Rp120 miliar, agar bisa dibahas eksekutif dan legislatif.

HARUS REVITALISASI PIPA

Bagi lembaga legislatif, tambah Zeira, melakukan revitalisasi pipa di sejumlah lokasi khususnya pipa Sibolangit sudah menjadi keharusan, agar pasokan air ke Kota Medan tidak terganggu.

“Kita pasti mendukung, jika PDAM Tirtanadi mengusulkan anggaran pembangunannya ke Banggar DPRD Sumut,” kata Hanafi.

Selain merevitalisasi, ujar Astrayuda, pipa distribusi Sibolangit harus direkondisi atau diubah menjadi besar, sehingga produksi air akan lebih besar dari selama ini hanya 600 liter per detik menjadi 800 liter per detik.

“Prinsipnya, PDAM Tirtanadi harus menambah produksi debit air agar semakin banyak melayani kebutuhan air ke masyarakat, yang tentunya kontribusi ke PAD (Pendapatan Asli Daerah) Pemprovsu akan mengalir dengan sendirinya,” katanya. (TM-ERRIS)

Related posts

Leave a Comment