Laba Bersih Taspen Rp721 Miliar

Laba Bersih Taspen

topmetro.news – Laba bersih Taspen sepanjang tahun 2017 mencapai Rp721 miliar. Laba itu tumbuh 191,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp247,25 miliar. “Tahun 2017 menjadi tahun dengan kinerja yang unggul bagi Taspen, karena proyeksi-proyeksi keuangan yang ditetapkan mencapai target. Bahkan banyak target yang terlampaui.”

Hal itu dikatakan Iqbal Latanro, Direktur Utama Taspen, kemarin. Menurut Iqbal, sepanjang tahun 2017 Taspen membukukan aset sebesar Rp230,38 miliar tumbuh 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp198,62 miliar. “Pertumbuhan aset Taspen ini mengungguli pertumbuhan aset industri asuransi dan BPJS sebesar 6,5 persen, (laporan triwulan III 2017, OJK),” ujar Iqbal.

Dia menjelaskan, pertumbuhan aset ditopang antara lain aset investasi yang terdiri atas obligasi, sukuk, dan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset (KIK EBA) sebesar Rp148,8 triliun, deposito Rp43,43 triliun, saham reksadana dan lainnya sebesar Rp17,38 triliun.

Seiring peningkatan pertumbuhan aset investasi, hasil investasi yang dicapai tahun 2017 tercatat Rp16,81 triliun, tumbuh 11 persen dibandingkan pada tahun 2016 sebesar Rp15,21 triliun.

Pencapaian Perolehan Laba

Adapun pembayaran klaim mencapai Rp9,6 triliun atau naik 18 persen dari Rp8,1 triliun. Pencapaian itu terdiri atas Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp8,42 triliun, Jaminan Kecelakan Kerja (JKK) Rp300 miliar dan Jaminan Kematian (JKM) Rp890 miliar.

Anak Perusahaan

Dijelaskan, peningkatan kinerja Taspen 2017 dibandingkan tahun 2016 dipengaruhi berbagai faktor, antara lain terdapat perubahan fee pengelolaan dana investasi yang berasal dari akumulasi iuran pensiun dari 5 persen menjadi 6,7 persen.

“Pencapaian laba anak perusahaan yang melampaui target ikut mendongkrak kinerja Taspen di tahun 2017,” ujarnya.

Perolehan laba Bank Mantap, anak usaha Taspen melampaui 498 persen dari target, laba Taspen Property Indonesia yang melampaui 27 persen dari target dan laba Taspen Life yang melampaui 5 persen dari target. “Taspen juga mampu melakukan efisiensi yang dibuktikan dengan realisasi beban usaha sebesar 84 persen dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP),” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Investasi Taspen Iman Firmansyah mengatakan, Taspen memiliki lebih dari 20 instrumen investasi termasuk di sektor infrastruktur seperti, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT KAI (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Pelindo I (Persero), PT PLN (Persero), PT Moratelindo, PT Indosat Tbk dan PT XL Axiata Tbk. Selain itu, Taspen juga memiliki KIK EBA Bank BTN, PT Jasa Marga (Persero), PT Indonesia Power, dan instrumen “project bond” pada PT Marga Lingkar Jakarta.

Sedangkan investasi dalam bentuk reksadana pada Reksadana Trimegah, reksadana pendapatan tetap PT Danareksa (Persero), serta investais langsung pada PT Marga Mandala Sakti dan pada PT Waskita Toll Road. “Dengan mengalokasikan investasi pada infrastruktur, maka Taspen selain menjadi BUMN pengelola dana tabungan ASN, JKM, JKK, juga menjadi perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur.” (tmn)

sumber: neraca

Related posts

Leave a Comment