TOPMETRO.NEWS – Setelah lama tak terdengar, Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) MUI bersiap muncul lagi dengan aksi terbarunya, Tamasya Al-Maidah.
Ini bukan aksi turun ke jalan seperti sebelum-sebelumnya. Aksi yang akan digelar di hari pencoblosan Pilgub DKI ini adalah aksi mengawal TPS agar Pilgub DKI putaran kedua berlangsung bersih, independen, jujur dan berkualitas.
Perihal rencana aksi itu disampaikan Ketua Tim Advokasi GNPF MUI Kapitra Ampera tadi malam. Kapitra menyebut, aksi ini dilatari adanya berbagai kekurangan dan penyimpangan pada hari pencoblosan putaran pertama Pilgub DKI pada 15 Februari lalu.
Misalnya saja, ada intimidasi, provokasi dan pemaksaan untuk memilih calon tertentu. Selain itu, ada juga kekerasan fisik di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS). Usai pemilihan, pelanggaran pun juga terlihat misalnya saat ada penyelenggara pemilu atau komisioner KPUD DKI yang hadir di acara salah satu cagub-cawagub.
“Nah, melihat kekurangan tersebut muncul aspirasi agar hak-hak masyarakat dalam pemilu tidak hilang. Jadi aksinya bukan turun ke jalan lagi,” kata Kapitra sebagaimana dilansir rmol, sesaat lalu.
Aksi ini rencananya akan dimulai serentak di hari pencoblosan Pilgub DKI putaran kedua 19 April mendatang.(ra/TM-02)