Tak Terbuai Hasil Survei, Jokowi Kantongi Nama Cawapres

topmetro.news – Terkait bursa cawapres Jokowi, Sekjen Partai NasDem, Jhony G Plate menyebutkan bahwa presiden sudah mengantongi nama calon wakil presiden (cawapres). Jokowi, katanya, tinggal menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan cawapresnya.

“Kalau bursa cawapres Jokowi, itu sudah ada di kantongnya Pak Jokowi. Tinggal momentum yang tepat yang nanti akan diumumkan setelah dibicarakan dengan semua partai pengusung,” ujar Jhony di Gedung DPR, Jumat (20/4/2018).

Dengan demikian, katanya, apabila PKB atau Demokrat akan bergabung dalam koalisi pengusung, maka persoalan bursa cawapres Jokowi juga akan dibicarakan dengan partai tersebut. Apabila partai-partai tersebut tidak termasuk ke dalam partai pengusung, maka pembicaraan cawapres juga akan tetap dilakukan. Dengan partai yang sudah pasti mengusung.

“Yang pasti cawapres Pak Jokowi sudah ada di Beliau. Dan cawapres itu unggul sehingga akan menjadi pasangan calon yang hebat untuk Indonesia,” katanya.

Tak Saling Sikut

Ia mengatakan, antara ketua umum partai pengusung yang menginginkan menjadi cawapres Jokowi tidak ada saling sikut. Justru yang ada adalah dinamika politik yang terjadi. Selain itu dinamika tersebut juga harus tetap berkembang jika ada banyak pasangan calon. Maka banyak tokoh yang harus ditampilkan kepada publik.

“Tapi kita hanya mempunyai satu calon wakil presiden dan partai koalisi pengusung Joko Widodo sebagai capres itu koalisi yang solid yang memahami betul dinamika politik dan demokrasi,” pungkasnya.

Tak Terbuai Survei

PDIP sendiri tak terlalu merasa jemawa dengan hasil survei terbaru Cyrus Network. Survei itu menegaskan elektabilitas Jokowi sebagai Calon Presiden 2019 di atas semua calon lawan yang saat ini ada. Hasil kerja buat rakyat justru lebih penting untuk dipastikan.‎

Menurut Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira, survei adalah potret sesaat ketika pertanyaan penelitian dilakukan penyurvei dan proyeksi perubahan berdasarkan analisa. Menyangkut survei terbaru Cyrus, PDIP melihatnya hanya sebagai indikator awal.

“Hasil survey dari Cyrus hanya indikator awal. Yang menjadi modal bagi Jokowi untuk lebih meyakinkan memenangkan kontestasi Pilpres 2019,” kata Andreas, Jumat (20/4/2018).

Bagi PDIP, lanjutnya, kinerja pemerintah dengan hasil yang baik tentu menjadi modal yang lebih tinggi untuk meyakinkan publik agar memilih kembali Jokowi.

Isu Terhadap Jokowi

Selain soal kinerja, ada beberapa hal lain yang bagi PDIP bisa mempengaruhi elektabilitas Jokowi. Salah satunya adalah isu-isu populis tertentu yang menggunakan agama dan sentimen antipemerintah dengan memanipulasi fakta.‎

Ketika ditanya kemungkinan elektabilitas Jokowi bertambah naik lagi, Andreas mengatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi. Faktor yang mempengaruhi adalah bakal calon wapres pendamping serta siapa saja calon kompetitor Jokowi di pilpres.

“Sosok cawapres bisa menjadi pendongkrak. Namun bisa juga tidak, tergantung figur yang dicalonkan,” imbuhnya.

‎Hasil survei dari Cyrus Network menempatkan Presiden Joko Widodo unggul jelang perhelatan Pilpres 2019 mendatang. Pada survei selama 27 Maret-3 April 2018 saat responden disodori pertanyaan jika pilpres dilaksanakan hari ini, maka hasilnya Jokowi unggul dengan 58,5 persen. Sementara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto 21,8 persen, Gatot Nurmantyo 2,0 persen, dan Hary Tanoesoedibjo 1,1 persen. (TM-RED)

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment