Gatot Cium Tangan SBY, PKS Tolak Anies?

anies baswedan

topmetro.news – Ada dua isu menarik saat ini, yaitu Gatot cium tangan SBY dan isu PKS tolak Anies.

Partai Gerindra telah memastikan akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Saat ini, Gerindra terus melakukan lobi dengan sejumlah partai politik (parpol) untuk menjadi rekan koalisi. Lobi-lobi itu juga membahas sosok yang akan menjadi pendamping Prabowo sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Berbagai upaya telah dilakukan Gerindra untuk mendekati parpol agar mau bersanding dengan mereka pada Pemilu 2019. Partai yang tengah didekati adalah PKS, PAN, dan Partai Demokrat. Sejumlah nama pun disebut-sebut sebagai bakal cawapres Prabowo. Salah satu nama yang muncul adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut sumber di Jakarta, Jumat (1/6/2018), ada partai yang mengusulkan nama Anies untuk mendampingi Prabowo. Anies yang sukses pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, tahun lalu dianggap memiliki elektabilitas yang tinggi.

“Ada partai yang siap berkoalisi dengan Gerindra asalkan mau mengusung Anies sebagai cawapres Prabowo. Namun, ada pula partai yang menolak nama Anies,” ujar sumber itu.

Partai yang menolak itu, kata dia, adalah PKS. Disebutkan, PKS menolak nama Anies karena mereka telah menyodorkan sembilan nama dari internal partai untuk mendampingi Prabowo.

“PKS sudah melakukan kajian terhadap nama-nama di internal mereka. Oleh karena itu, mereka menolak jika Anies yang diusung sebagai pendamping Prabowo. Bahkan, jika Anies tetap dijadikan cawapres, PKS siap untuk keluar dari koalisi,” ujar sumber itu.

Cium Tangan SBY

Relawan Gatot Nurmantyo untuk Rakyat (GNR) menilai sikap mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang mencium tangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan sesuatu yang wajar. Hal itu menunjukkan sikap hormat Gatot kepada orang tua dan senior.

Kalaupun publik mengaitkan sikap Gatot dengan persiapannya mengikuti Pilpres 2019, juga dinilai sebagai hal wajar. Pasalnya, SBY merupakan ketua umum dari parpol yang berhak mengajukan calon presiden (capres) dan Gatot adalah tokoh nasional yang siap menjadi capres.

Meski demikian, Relawan GNR menilai cium tangan tersebut tidak ada terkait dengan Pilpres 2019. Hanya bagian dari silaturahmi saat berbuka puasa bersama dengan tokoh-tokoh bangsa.

Hal tersebut disampaikan Ketum GNR Dondi Rivaldi di Jakarta, Minggu (3/6/2018), menanggapi beredarnya foto Gatot cium tangan SBY. Gatot cium tangan SBY saat acara buka puasa bersama di kediaman pengusaha Chairul Tanjung di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6/2018).

“Kami GNR berpandangan momen itu adalah sikap Pak Gatot yang menghormati orang tua dan senior di TNI. Pasti ada penilaian ini berkaitan dengan pilpres. Padahal momen pertemuan dan silaturahmi bisa terjadi kapan saja,” katanya.

Peluang Gatot

SBY dan Gatot, kata Dondi, lahir dari institusi yang sama, yakni TNI. Apalagi, Gatot pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) saat SBY menjabat presiden.

“Mungkin saja momen cium tangan sebagai tanda hormat Pak Gatot kepada Pak SBY. GNR melihat ini adalah silaturahmi para tokoh bangsa di bulan Ramadan yang penuh berkah. Semakin sering silaturahmi, maka akan positif untuk bangsa Indonesia,” katanya.

Saat ditanya peluang Gatot diusung Partai Demokrat, Dondi menyatakan pihaknya masih mencermati dinamika politik nasional yang masih dinamis. “Kami melihat dari berbagai survei, elektabilitas Pak Gatot selalu meningkat dan trennya cukup positif,” pungkasnya. (TM-RED)

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment