Golkar tak Tertarik Koalisi Keumatan

koalisi keumatan

topmetro.news – Partai Golkar tidak tertarik dengan koalisi keumatan yang digagas oleh Rizieq Syihab saat bertemu dengan Prabowo Subianto dan Amien Rais di Arab Saudi beberapa hari lalu.

“Golkar tidak tertarik. Karena Pak Jokowi sendiri sudah banyak berbuat untuk umat,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Golkar M Sarmuji, Selasa (5/6/2018).

Menurutnya, pembentukan koalisi dan isu apa yang diusung merupakan suatu hal yang sah-sah saja. Sebab yang terpenting adalah menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan lainnya, termasuk soal gagasan koalisi keumatan ini.

Ia mengatakan, saat ini rakyat hanya ingin mendapat kejelasan dari manuver yang dilakukan partai-partai di seberangnya selama ini. Bahkan ia menilai akan bagus jika partai-partai tersebut sudah menentukan siapa calon presiden (capres)-nya yang akan diusung.

“Biar jelas pula siapa yang dijagokan dalam koalisi ini. Selama ini para aktor politik terlalu banyak manuver jadi capres pun tiada kejelasan,” pungkasnya.

Koalisi keumatan sendiri digagas oleh Rizieq Syihab saat bertemu dengan Amien Rais dan Prabowo Subianto di Arab Saudi. Kedua tokoh politik tersebut menjalankan ibadah umroh bersama-sama dan menyempatkan diri untuk bertemu.

Pertemuan Amien Rais – Jokowi

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan mengatakan, wacana pertemuan antara Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bagus jika hal tersebut terealisasi.

“Semakin banyak bertemu semakin bagus. Pak Jokowi sebagai presiden bertemu semua lapisan masyarakat juga bagus, Pak Amien Rais juga terbuka. Kita sebagai anak bangsa sangat mengharapkan,” ujar Taufik di Gedung DPR RI, Kamis (31/5/2018).

Ia mengatakan, walaupun Jokowi dan Amien Rais kerap bertentangan dan berbeda pendapat, tetapi pihaknya menganggap hal tersebut menjadi penguatan terhadap bangsa ini. Terlebih Jokowi dan Amien Rais menurutnya sama-sama tokoh yang merupakan leader. Jokowi yang merupakan formal leader dan Amien Rais yang merupakan informal leader.

Terlebih sekarang, katanya, Amien Rais sudah terbuka dan siap bertemu apabila pertemuan tersebut benar-benar berlangsung. Sebab menurutnya, silaturahmi bukanlah sebuah masalah untuk dilakukan.

“Artinya ini justru saya berharap kedua belah pihak dari pendukung semuanya mengharapkan kita semua duduk bersama. Katakanlah dalam kondisi menuju pesta demokrasi, tentunya masing-masing pihak punya kesempatan untuk menyampaikan pendapat,” katanya.

Jangan Terlalu Reaktif

Kendati Amien Rais dan Jokowi berbeda pendapat, Taufik berharap para pendukung kedua belah pihak jangan terlalu reaktif. Sebab menurutnya, roh pemimpin bukan pada para pendukung atau hulubalangnya.

“Biarkan saja. Ini posisi yang benar-benar kita berikan kepada pemimpin formal dan informal leader untuk berkomunikasi,” katanya.

Sebelumnya, Amien Rais menyatakan bersedia bertemu dengan Jokowi untuk berdialog. Namun Amien memberikan syarat pertemuan, yakni agar Jokowi mengunjungi kediamannya di Yogyakarta. Jika pun Jokowi mengundangnya ke Istana, Amien tidak bersedia datang. Dia hanya ingin dikunjungi. (TM-RED)

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment