BKOW Sumut Dinilai Layak Pertahankan Lahan Wisma Kartini

lahan wisma kartini

topmetro.news – Ketua Komisi A DPRD Medan Andi Lumbangaol SH menyampaikan dukungan sepenuhnya terhadap Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumut untuk mempertahankan lahan Wisma Kartini agar tetap jadi tempat berhimpunnya organisasi wanita di Sumut.

Hal itu disampaika terkait permasalahan BKOW dan pihak yayasan yang akan mendirikan apartemen di lahan itu. “Artinya lahan dan gedung yang terbakar itu memiliki nilai sejarah yang harus dipertahankan. Maka DPRD dalam hal ini Komisi A akan mendukung sepenuhnya upaya-upaya BKOW untuk terus mempertahankan aset tersebut,” katanya.

Pertanyakan Hak Pakai Lahan Wisma Kartini

Dia pun minta persoalan itu jangan berlarut-larut. Untuk itu akan dipertanyakan kepada pihak yang ada kaitanya dengan masalah. Termasuk Badan Pertanahan Nasional (BPN), terkait adanya hak pakai atas alas tanah hingga tahun 2037.

Hal senada disampaikan anggota Komisi A, Hj Hamidah. Menurutnya lahan Wisma Kartini adalah tempat berhimpunnya organisasi wanita di Sumut. Sehingga keberadaanya harus dipertahankan dan tidak dialihfungsikan.

“Sejak berdirinya gedung, sudah diperuntukkan bagi kegiatan organisasi perempuan. Hendaknya tidak ada perubahan, terlebih di Sumut belum ada gedung untuk organisasi perempuan. Kiranya Gubsu juga memikirkan dan mendukung hal ini,” katanya.

BACA JUGA:

Germo Penjual Wanita Ditangkap di Medan, 3 Belia Mau Dijual

Sejarah Berdirinya BKOW

Sebelumnya, Ketua BKOW Sumut Hj Kemalawati SH dan Sekretaris Hj Risnawati Siregar menyampaikan asal-usul berdirinya Gedung Wanita Wisma Kartini.

Pada tahun 1958, Ny Basyrah Lubis selaku isteri Walikota Medan, mendirikan Yayasan Gedung Wanita Sumatera Utara. Yayasan ini mendapat sumbangan sebidang tanah dengan hak izin bangunan dari Pemda Kota Medan beralamat Jalan Cik Ditiro No 1 Medan. Sayangnya akibat situasi politik saat itu, yayasan tak berhasil mewujudkan cita-citanya.

Tahun 1962, atas dasar surat dan anjuran Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Jakarta, di Sumut khususnya Kota Medan, dapat dibentuk wadah persatuan organisasi wanita. Maka Ny Basyrah Lubis mengambil inisiatif untuk membentuk wadah sebagaimana dimaksud. Namanya Badan Kontak Wanita dan Organisasi Wanita (disingkat BKWOW) dan dapat dikatakan sebagai embrio atau cikal bakalnya Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumut.

Pada awal berdiri, BKWOW hanya beranggotakan 18 organisasi wanita dan tujuh orang wanita sebagai pribadi, dengan Ketua Ny Basyrah Lubis dan Ny Dahlan sebagai sekretaris.‬ Sampai tahun 1965, jumlah organisasi yang bergabung dalam BKWOW sudah mencapai 35.

Pada tahun 1968 berdiri pula organisasi dengan tujuan sama diprakarsai Ny Kusno Utomo (isteri Pangandahan-Panglima Antar Daerah Pertahanan Sumatera) dengan nama Yayasan Wisma Wanita. Ini juga bercita-cita mendirikan gedung wanita, sebagai tempat diadakanya kegiatan-kegiatan organisasi.

Kembalikan Lahan Wisma Kartini ke Fungsi Semula

Kemudian pertengahan tahun 1971 kedua yayasan yakni Yayasan Wisma Wanita dan Yayasan Gedung Wanita Sumatera Utara bergabung dengan nama Yayasan Gedung Wanita Indonesia Wisma Kartini Sumatera Utara.

Sedangkan Susi Merry Sinaga, pengurus BKWOW hanya berharap agar lahan Wisma Kartini dikembalikan kepada fungsi awalnya berdiri. “Wisma Kartini itu historis awal sejarah berkumpulnya organisasi wanita di Sumatera Utara. Jadi kami berharap agar dikembalikan fungsinya. Jangan ada pihak-pihak atau yayasan mengkalaim yang berupaya mengubah fungsinya,” kata Susi. (TM-RAJA)

Related posts

Leave a Comment