Rudy Kritis, Diduga Dianiaya Tujuh Oknum Anggota Polisi

TOPMETRO.NEWS – Tanpa sebab, tujuh oknum Anggota Kepolisian di Sat Sabhara Polrestabes Medan diduga melakukan tindak pidana kekerasan dan penganiayaan  bersama-sama terhadap Rudy (35) warga Pasar VII No.15 Dusun VIII Bandar Khalifah Percut Sei Tuan.Akibat penganiayaan itu, Korban (Rudy) mengalami luka serius dan kritis serta masih di opname di Rumah Sakit (Rumkit) Jalan Putri Hijau Medan.

Tak senang dianiaya, Korban pun melaporkan tujuh orang diduga oknum anggota kepolisian di Sat Sabhara Polrestabes Medan tersebut, berikut Nomor : STTLP/591/K/III/2017/SPKT Restabes Medan tempat kejadian di Pasar VII No.15 Dusun VIII Bandar Khalifah Percut Sei Tuan, Kamis (16/3) pukul 23.00 WIB dan Sesuai visum et repertum luka nomor:B/145/VER/III/2017/SPKT Resta Mesan perihal Permintaan Visum et repertum luka.

Anehnya sepeda motor korban Honda Astrea Grand warna hitam Nopol BK 5185 DF yang diparkir belakang rumah di curi saat kejadian, namun saat di lacak ke Mako Sat Sabhara Polrestabes Medan di Jalan Putri Hijau, sepeda motor korban terlihat terparkir di Mako Sat Sabhara Polrestabes Medan tersebut.

Berdasarkan informasi diterima, dari seorang saksi bernama Jani (28), kejadian penganiayaan itu berawal ketika korban (Rudy) sedang beristirahat di di tokonya.

Tak dinyata, tiba-tiba 7 oknum personil Sat Sabhara Polrestabes Medan mendatanggi toko sepatu mereka yang berada di Jalan Pasar VI Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, ke 7 oknum tersebut langsung melakukan penyergapan terhadap korban dan tanpa tanya mereka langsung meelayangkan pukulan secara bertubi-tubi terhadap korban Rudy.

“Cara mereka memukul sangat sadislah bang, dan kaki mereka menendang dada Rudy hingga terjatuh, dan saat ini korban Opname di Rumkit Jalan Putri Hijau Medan,” ucap Jani diamini Ibu korban, kepada wartawan, Selasa (21/3).

Masih kata Jani, bahwa dirinya dengan korban masih satu rumah bang, ketika itu Rudy sedang tidur-tiduran, tanpa ada masalah ketujuh pelaku memukuli korban tanpa berprikemanusian.

Lanjutnya, padahal jarak saksi (Juni) dengan korban tidak begitu jauh, jaraknya hanya berkisar 1 meter. Tidak hanya menganiaya korban ke 7 oknum tersebut menodongkan Pistol ke arah saksi, sembari mengatakan ‘diam kau, jangan kau ikut campur’. Mendengar ancaman tersebut Juni (saksi) terdiam dan ketakutan.

“Spontanitas saja saya takut bang, karena saya dibentak sambil ditodong Pistol itu, niatku mau melerai tapi karena saya diancam saya jadi takut,” ungkap Jani yang masih terlihat trauma.

Ketika ditanya terhadap Juni, siapa saja nama ketujuh pelaku. Juni mengaku tidak mengetahui nama ke 7 oknum tersebut.

Namun, saksi Juni mengaku mengenali wajah dan ciri-ciri oknum itu,”Ciri-ciri ke 7 oknum saya kenali, andai saja dipertemukan pasti saya mengenali wajah ke tujuah oknum tersebut,” tuturnya.

Ternyata, Ibu korban bernama Amoy (68) diam-diam memfoto salah seorang oknum tersebut yang berinisial SRB dan bertugas di Sat Sabhara Polrestabes Medan.

Walaupun fotonya telah ditunjukin ibu korban, akan tetapi oknum yang berinisial SRB tetap berkilah. Disaat ibu korban (Amoy) menanyakan kepada SRB, kenapa mereka memukul anaknya?

“Saya ditusuk dan mengenai kepala saya,” kilah SRB oknum personil Sat Sabhara Polrestabes Medan

Anehnya lagi, ketika di lihat tidak ada berkas luka maupun bekas tergores di kepala SRB. “Kau bilang kepala kau ditusuk, tapi tak ada bekasnya dan kau bilang kau demam sementara suhu badan mu biasa saja,” kata Amoy kepada SRB.

Beruntung, saat di lokasi kejadian ada seorang pensiunan Polisi bernama Angin, setelah puas memukul korban (Rudy), lalu ketujuh pelaku hendak membawa korban secara paksa. Melihat korban di bawa secara paksa, dengan spontanitas pensiunan anggota Polisi itu langsung menelpon personil Satreskrim Polsrestabes Medan.

“Karena terdesak, akhirnya salah seorang dari tujuh pelaku menunjukan KTA Polri, lalu oleh purnawirawan Polisi mengatakan seharusnya Polisi tidak boleh melakukan tindakan main hakim sendiri, tindakan kalian sudah melampaui batas dan kewenangan sebagai anggota Polri yang mengayomi dan melindunggi masyarakat,” pungkas Amoy.(TM-05)

Related posts

Leave a Comment