Lapor Pak Kapoldasu…!!! Di Perbatasan Labusel Pungli Merajalela

Di Perbatasan Labusel Pungli Merajalela

Topmetro.News – Di perbatasan Labusel pungli merajalela. Praktik pungli merajalela itu kian meresahkan pengguna jalan khususnya mobil. Praktik pungutan liar (pungli) dimaksud ditemukan di perbatasan Labusel mulai dari Gunung Tua hingga Mampang. Kepolisian diminta bereaksi atas keluhan masyarakat ini.

pungli merajalela

Perbatasan Labusel Pungli Merajalela Mengarah ke Anarkis

Keluhan dimaksud dituangkan seorang netizen dengan nama pemilik akun @erfin harahap yang dituangkan di media sosial Facebook grup KAMPAK TORGANDA, Jumat (15/2/2019) pukul 21.14 WIB. Menurut Erfin harahap, sejatinya polisi setempat sudah bertindak terhadap aksi pungutan liar yang biasanya beroperasi pada malam hari itu.

”Mohon maaf sebelumnya.kepada bapak polisi sektor labusel khususnya daerah langga payung.maraknya aksi pungli pada malam hari.dari sekitar batas paluta langga payung sampe mampang kini makin meresahkan pengemudi khususnya yang melintas pada malam hari.yang mana sekarang sudah menjurus ke anarkis(pengrusakan)bagian mobil.kami tunggu tindak lanjutnya……… ?????” tanya Erfin harahap.

Hingga berita ini diposting, status bernada keluhan ini sudah disukai 127 orang dan 8 kali dibagikan.

Sejak keluhan ini disebarkan, beragam respons dari netizen.

”maaf sebelumnya pak ini pungli yg gimana ??” tanya pemilik akun @Irmansyah Sinaga.

”Melakukan pungutan di jalan rusak.dengan modus timbun lobang jalan padahal yang di kerjain gak ada,” jawab Erfin Harahap.

Netizen lainnya seperti @Zam Zam Puanda pun memberi jempol. ”Mantap bng..infonya… Jam brp saja bng.. Klau operasi org itu,” tanya dia.

”Biasanya jam 11 malam udah ada lah.bukan satu titik mau 4 sampai 5 titik,” jawab Erfin Harahap pula.

kasus pungli

Pohon Karet Sengaja Ditumbang

Netizen atas nama @Cahaya Image membenarkan keluhan itu. ”Iya saya juga kena.. Setiap 300 meter ada yg minta.. Di kasih 2000 gak mau pulak.. Sistim paksa..,” keluh Cahaya Image.

Sementara @M Harahap kembali membenarkan hal itu seraya berharap agar polisi cepat bertindak.

”Betul itu sangat meresahkan pengguna jalan kadang pohon karet itu sengaja di tumbangkan kelalan saya dulu pernah kenak juga mohon kepada penegak hukum khusus nya kepolisian bertindaklah untuk mengamankan pungli tersebut,” harapnya.

Di bagian lain, seorang netizen kembali mengeluh.

Pemilik akun @Ardiansyah Putra mengeluhkan hal serupa. ”Teluk pinang juga sangat meresahkan…. Tidak ada tindakan kepolisian tuk berantas premanisme…. Apa harus masyarakat bwrtindak? Baru aman….. Mungkinkah? Tolong aparat bergerak,” pinta dia.

Bentuk praktik pungli yang mereka lakoni pun beragam. Tapi biasanya modus pungutan itu terjadi di jalan rusak. Dengan modus timbun lubang jalan padahal yang dikerjakan tidak ada. Pengutipan liar itu pun cenderung memaksa. Mulai dari Rp3.000, Rp 5.000 hingga Rp 10.000.

Baca Juga: PUNGLI DI TITIPAPAN, PELAKU GUNAKAN PISAU TAKUTI WARGA

Seperti diberitakan Topmetro News sebelumnya, praktik pungli di kawasan Titipapan kian merajalela. Lantaran sering melakukan pungutan liar (pungli) di Titipapan tepatnya di Toko Elektronik, Erhamsyah (36) warga Gang Tanjung di belakang Gedung Bioskop Lama Titipapan, Kecamatan Medan Deli, akhirnya ditangkap Unit Reskrim Polsek Medan Labuhan. Aksi pungli di Titipapan ini bahkan sempat menjadi viral di media sosial.

Tersangka pelaku pungli ini ditangkap petugas saat di Jalan Speksi, Datuk Rubiah, Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan atau tepatnya di samping salah satu kantor milik parpol.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Rosyid Hartanto, Selasa (15/1/2019) silam mengatakan dari tangan tersangka diamankan sebilah pisau yang dipergunakan tersangka saat melakukan pungli kepada pemilik toko dan masuk ke dalam toko sedang rekan-rekannya menunggu di luar toko.

Reporter: JEREMI TARAN

Related posts

Leave a Comment