Korban Meninggal 104 Orang, Sentani Berpotensi Banjir Lagi

banjir sentani

topmetro.news – Korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor di Sentani, Jayapura, Papua terus bertambah. Hal itu seiring pencarian yang dilakukan oleh tim SAR.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih mengguyur wilayah Papua. Khususnya Sentani.

“Ya. Sentani masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat,” kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab, Selasa (19/3/2019).

Ahli Lingkungan Universitas Indonesia Tarsoen Waryono mengatakan, dengan adanya prediksi hujan tersebut, Sentani berpotensi terjadi banjir bandang kembali.

Penyebab Banjir Sentani

Tarsoen Waryono mengatakan bencana banjir Sentani terjadi akibat dua faktor. Yakni faktor alam seperti hujan dan faktor bentang alam yang tidak menerima musim hujan tersebut.

Tarsoen mengatakan ada daerah kikisan dan daerah endapan di Sentani. Daerah itu disebut hutan tutupan yang telah dirusak oleh manusia sehingga air hujan tidak dapat diserap dengan baik.

“Air hujan yang jatuh ke laut atau danau itu 75 persen, ada limpasan 20 persen tutupan vegetasinya terdegradasi. Harusnya air hujan diresapkan oleh hutan, tapi ternyata tidak ada resapan, sehingga menjadi banjir,” kata Tarsoen.

Perusakan hutan tersebut mengganggu siklus hidrologi yang tidak hanya berdampak ke manusia tetapi juga Danau Sentani akan dangkal. Padahal danau tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Diketahui kedalaman Danau Sentani seperti Danau Toba di Sumatera Utara.

Tarsoen juga menambahkan kalau Sentani tidak akan banjir jika kondisi normal (tidak ada perusakan), seperti sebelumnya.

BACA JUGA | Korban Tewas Akibat Banjir di Papua 52 Orang

Korban Jadi 104 Orang

Sementara disebutkan, korban banjir bandang yang meninggal di Kabupaten Jayapura mencapai 104 orang. Termasuk 44 jenazah yang masih tersimpan di RS Bhayangkara, Kota Jayapura.

Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi di Jayapura, mengatakan, data yang dihimpun hingga Selasa (19/3/2019) pukul 20.00 WIT tercatat 104 orang meninggal dunia.

“Jumlah tersebut kemungkinan akan terus meningkat karena pencarian masih terus dilakukan. Apalagi laporan warga yang hilang mencapai ratusan orang,” kata Aidi seraya menambahkan, jumlah pengungsi saat ini mencapai 8.773 orang yang tersebar di 18 titik.

Namun yang terbanyak berada di kawasan perkantoran Pemda Jayapura. “Yakni di Gunung Merah yang mencapai sekitar 1.391 orang,” kata Aidi.

Dikatakan, untuk meringankan beban para pengungsi, Kodam Cenderawasih sudah membuka dapur yang mampu melayani 3.500 orang untuk setiap kali makan, baik pagi, siang atau malam.

“Sebanyak 700 personel TNI dikerahkan untuk membantu meringankan masyarakat yang terkena banjir bandang Sabtu (16/3) di Kabupaten Jayapura,” kata Aidi.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment