Mahfud MD: Yang Bilang KPU Curang Adalah Penyebar Hoax

mahfud md

topmetro.news – Mantan Ketua MK Mahfud MD menegaskan, bahwa tidak ada kecurangan dalam proses Pemilu maupun Pilres 2019. Hal itu disampaikannya, saat menyambangi Kantor KPU RI kemarin.

BACA JUGA | Kalangan Akademisi Prihatin dengan Klaim Prabowo

Untungkan Dua Capres

Mahfud MD lantas memberi contoh soal laporan masyarakat terkait kecurangan. Dan setelah diperiksa, ternyata dalam lapran itu, ada kenaikan suara di kedua belah pihak, baik Prabowo maupun Jokowi.

“Di salah input itu ada yang Prabowo suaranya naik. Ada juga yang Jokowi naik. Jadi sama-sama,” tegasnya.

“Kesalahan tadi di 101 TPS, bukan hanya bukan menguntungkan satu paslon. Dua paslon itu sama-sama dapat keuntungan. Sama-sama dapat kerugian. Jadi nggak mungkin terstruktur. Dan di KPU ada datanya yang mana untungkan Paslon 01 dan 02. Sehingga nggak mungkin terstruktur,” jelasnya lagi.

Dia pun menyoroti tuduhan curang terstruktur, sistematis, dan masif. Karena ternyata, laporan yang masuk tidak sampai setengah persen dari seluruh TPS yang sudah diinput.

“Laporan masyarakat hanya 24 yang salah input. Lalu KPU melakukan audit forensik secara internal dan ditemukan 77 yang salah input. Jadi total sekitar 101 salah input dari 250.000 TPS yang sudah diinput. Sehingga kesalahan hanya sebesar sekitar 0,0001 persen. Bahkan tidak sampai saru persen,” urainya.

“Ini kecil sekali, jadi tidak mungkin terstruktur, sistematis, masif. Dan sudah diperbaiki. Jadi bohong kalau itu terstruktur, sistematis, dan masif,” sambung Mahfud MD.
Berdasarkan hal itu, maka Mahfud MD pun berkesimpulan, bahwa tidak ada kecurangan di KPU. Apalagi sampai digambarkan terstruktur, sistematis, dan masif. “Dengan hal itu disimpulkan, bahwa KPU tidak curang. Yang bilang KPU curang dengan terstruktur, sistematis, masif itu adalah penyebar hoax,” tegasnya.

Kesimpulan Mahfud MD

Mahfud juga menyampaikan tak mungkin ada pemalsuan dokumen seperti C1. Karena dokumen palsu tak akan bisa diloloskan karena dipegang oleh sejumlah pihak.

“Nggak mungkin ada pemalsuan-pemalsuan yang bisa lolos. Karena apa? Karena form C1 banyak paslon punya, KPU punya, TPS punya. Kalau ada yang palsu pasti ketahuan. Di situ saja caranya nanti. Jadi jangan dibuat seakan KPU melakukan rekayasa terstruktur, sistematis dan masif,” paparnya.

“Kami tadi melihat sendiri bahwa server pengelolaan dan seterusnya ada di sini. Bohong kalau bilang ada curang dan orangnya Indonesia sendiri. Nggak ada (orang) asingnya saya tadi lihat. Masyarakat tenang, jangan sampai Pemilu, KPU ini dirusak berita hoax. Nanti semuanya adu data. Kalau perlu mereka yang punya (data) adu data, bandingkan. Itu akan ketahuan juga palsu atau tidak karena sumbernya sama,” pungkas Mahfud MD.

Sementara Ketua KPU Arief Budiman menyampaikan, pihaknya menerima dengan tangan terbuka setiap masukan dan catatan dari berbagai pihak. Ini juga akan menjadi semangat bagi jajarannya dari tingkat pusat sampai daerah dalam mengemban tugas.

“Tentu saja kami menerima masukan, catatan. Agar penyelenggara Pemilu mulai dari tingkat pusat dan bawah tetap teguh menjalankan tugas. Tetap profesional, tetap independen dan berpegang teguh pada ketentuan UU,” jelasnya.

berbagai sumber

Related posts

Leave a Comment