3.000 Suara untuk Edward Hutabarat Selamat di Medan

perolehan caleg

topmetro.news – Sekira 3.000 suara perolehan caleg nomor urut 4 dari PDIP di Kecamatan Medan Helvetia atas nama Edward Hutabarat akhirnya selamat ‘mendarat’ di Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Perhitungan Suara pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota Medan Tahun 2019 Tingkat Kota Medan, Jumat (10/5/2019), di Hotel Grand Inna Medan.

Berbanding terbalik dengan suasana pleno sehari sebelumnya untuk Kecamatan Medan Belawan. Dengan ‘kepala dingin’ saksi dari PDIP di Kota Medan, pelaksana pemilu di tingkat kecamatan (PPK), komisioner KPU Kota Medan, dan Bawaslu Kota Medan didampingi Panwaslu Medan Helvetia mengambil solusi terbaik.

Sebab ketika dikonfrontir pimpinan rapat terbuka Agussyah R Damanik yang juga Ketua KPU Medan, pihak PPK Medan Helvetia mengakui saksi PDIP untuk Medan Belawan ketika itu menunjukkan sikap protes. Dengan cara meninggalkan arena rekapitulasi perhitungan suara parpol di Kantor Camat Medan Helvetia. Karena suasana ketika itu tidak kondusif, PPK kemudian mengamankan kotak suara ke kantor camat.

Untuk membuktikan ada tidaknya dugaan salah input ke salinan formulir C1 yang diterima saksi PDIP, maka disepakati kotak suara berisikan plano rekapitulasi perhitungan suara tingkat kecamatan (DA1) dibuka.

3.000 Perolehan Caleg Selamat

Hasilnya, terjadi kekeliruan input data. Caleg PDIP nomor 4 untuk Kecamatan Medan Helvetia sebelumnya tertulis 1.923 suara. Akhirnya dikoreksi menjadi 4.923 suara. Artinya 3.000 suara perolehan caleg atas nama Edward Hutabarat selamat pada rekapitulasi di tingkat KPU Kota Medan.

Menyikapi hal itu, Bendahara DPC PDIP Boydo Panjaitan yang dikonfirmasi awak media usai rapat pleno terbuka mengapresiasi kinerja penyelenggara dan pengawas pemilu.

“Kita apresiasi penyelenggara pemilu yang harus memang teliti dan jeli. Bila memang ada ditemukan indikasi data tidak akurat sebaiknya langsung dikroscek dengan data-data pembanding yang ada. Jangan berlama-lama,” urainya.

reporter | Robert Siregar

Related posts

Leave a Comment