Stop Permasalahkan Istilah Kepingan Surga, par Samosir Diajak Pikirkan Hal Lebih Besar

Negeri Indah Kepingan Surga

topmetro.news – Belakangan ini, istilah ‘Negeri Indah Kepingan Surga’ untuk Pulau Samosir, seakan dipermasalahkan oleh beberapa pihak. Ada beragam alasan yang mereka kemukakan. Termasuklah menghubungkan kondisi global Kabupaten Samosir dengan tagline tersebut. Sehingga, bahkan sampai muncul keinginan menggantinya.

Hal ini pun kemudian mendapat perhatian dari pengamat bonapasogit, Netty Berlian Situmorang SKM. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan istilah itu. Sehingga hanya membuang waktu saja untuk membahasnya.

“Padahal masih banyak hal lain yang masih dipikirkan. Kalau soal istilah ini saja kita sudah habiskan enerji, kapan lagi kita memikirkan hal lain. Selain itu, kalau pun harus diganti, itu namanya mundur ke belakang. Harus mula lagi sosialisasi dari awal. Sementara tagline yang sekarang sudah populer,” sebut mantan staff kesehatan di Angkatan Laut RI sejak Tahun 1978 ini, kepada topmetro.news, Minggu (14/7/2019).

Ada beberapa alasan yang membuat Netty Situmorang menganggap tagline ‘Negeri Indah Kepingan Surga’ itu sudah pas. Salah satunya adalah, bahwa alam Pulau Samosir dan sekitarnya memang indah.

“Kalau kemudian ada yang menyebut bagai ‘kepingan surga’, menurut saya, itu tidak berlebihan. Memang Pulau Samosir dan alam sekitarnya kan indah. Dan tagline itu memang semata-mata berbicara soal keindahan alam. Bukan hal lain di luar itu,” kata pengusaha perempuan kelahiran Urat Samosir ini.

“Salah satu persoalan kita adalah, tidak memilah-milah apa yang jadi pembahasan. Kalau yang dibahas keindahan, maka fokus lah kita ke situ. Jangan merembet ke hal lain, misalnya masalah pemerintahan, kondisi sosial masyarakat, dan lainnya. Jadi kalau tagline itu bicara soal alam, kita fokus lah ke situ,” sambung Netty Situmorang.

Tagline untuk Motivasi

Kalau kemudian ternyata, alam Samosir sudah berkurang keindahannya, menurut dia, justeru disitulah tugas semua pihak untuk mengembalikannya. “Dan ini juga menjadi alasan lain bagi saya untuk menyebut, tagline itu sudah pas. Yaitu, agar ada motivasi untuk mengembalikan alam Samosir kembali indah. Bukan saya katakan sekarang tidak indah. Tapi agar kembali seperti semula,” tutur salah satu desainer interior entertainment terkemuka di DKI ini.

Memang tidak dipungkiri, kata Netty, keindahan alam Samosir saat ini sudah sangat terganggu. “Mulai dari pencemaran, penggundulan hutan, dan lainnya. Kita juga tahu, bahwa air Danau Toba sudah tercemar. Sehingga kalau kemudian ada yang mempertanyakan tagline itu, sah-saha saja memang. Tapi menjadi tidak bijak juga kalau berupaya menggantinya,” kata wanita yang dipersunting Ir W Sidabutar asal Ambarita ini.

“Daripada mengganti tagline itu agar mendekati situasi saat ini, alangkah lebih baik semua berusaha agar Samosir kembali menjadi seperti ungkapan tagline tadi. Memang butuh kerja keras dan melibatkan semua pihak dari berbagai lapisan. Tapi kalau ada usaha, tentu ada hasil,” imbuhnya.

BACA | Pemenang Lomba ‘Mangandung’, Veni Sinurat Rebut Juara 1

Justeru, menurut Netty, julukan Samosir sebagai ‘kepingan surga’, malah harus diimplementasikan menjadi kenyataan. “Apalagi saat ini Pak Luhut Panjaitan juga sudah meminta agar Pak Gubsu memperhatikan kondisi Danau Toba. Hal seperti inilah yang harus kita dukung. Bukan membahas taglinenya,” sambungnya.

Di akhir wawancara, Netty Berliana Situmorang pun mengajak semua elemen par Samosir, baik yang di bonapasogit maupun di perantauan, agar bersinerji memikirkan hal besar untuk kemajuan Samosir. “Itu jelas lebih dibutuhkan daripada sekadar repot mengganti tagline, yang entah apa tujuannya,” tutup Netty Berlian Situmorang.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment