5 Langkah Lindungi Anak Saat Berinternet

Konten negatif

topmetro.news – Konten negatif di internet kerap menjadi perhatian orangtua di internet. Berdasarkan laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) selama periode Januari 2018 hingga Juni 2019, terdapat 1.091.557 konten negatif yang diblokir.

Hampir 90 persen situs yang diblokir merupakan situs pornografi (964.167 situs). Disusul oleh situs perjudian (117.700). Pada peringkat ketiga ada situs penipuan (7.626).

Aplikasi Pelindung Anak

Untuk melindungi anak dari konten negatif ini, berikut lima aplikasi agar orangtua bisa mengadopsi teknologi secara bijak dan aman dalam keluarga.

1. Gunakan aplikasi Family Link

Family Link bisa digunakan untuk memahami aktivitas anak saat menjelajahi internet. Orangtua bisa membatasi anak-anak dengan menggunakan beberapa fitur di Family Link.

Fitur-fitur tersebut adalah:

  • Mengawasi waktu penggunaan perangkat dan membatasi akses harian. Pembatasan Akses harian berguna apabila anak telah melanggar ‘perjanjian’ penggunaan perangkat.
  • Mengunci perangkat anak dari jarak jauh.
  • Melihat aktivitas anak. Fitur ini untuk mencegah anak agar memahami minat anak di intenet.
  • Melihat lokasi anak.
  • Mengelola akun dan aplikasi yang digunakan. Hal ini berguna untuk menjaga anak dari aplikasi yang tidak cocok untuk anak dan untuk menjaga privasi data dari aplikasi bodong.

2. Periksa rating dan batasan usia di Google Play dan App Store

Orangtua disarankan membaca ulasan dan mencari ikon bintang keluarga di aplikasi atau game untuk menentukan konten yang cocok bagi anak.

Ikon bintang menandakan bahwa konten telah ditinjau agar cocok untuk anak-anak. Aplikasi atau game tersebut dikembangkan agar layak digunakan oleh anak-anak. Ikon bintang ini juga menampilkan rentang usia yang disarankan untuk konten tersebut.

Periksalah rating konten untuk memahami tingkat kedewasaan suatu aplikasi dan mengatur filter berdasarkan rating tersebut. Hal ini dilakukan untuk menentukan aplikasi yang tepat bagi anak.

BACA | Ponsel Tenaga Surya dari Xiaomi Didaftarkan ke WIPO

3. Gunakan aplikasi YouTube Kids

Google membuat aplikasi YouTube Kids agar bisa menjadikan YouTube sebagai ruang yang cocok bagi anak-anak. Eksplorasi dalam konten video bisa disesuaikan bagi anak anak. YouTube menjadi platform video yang menjadi tempat bagi digital natives bereksprersi.

YouTube memang secara gamblang melarang konten negatif, tapi berlandaskan kebebasan berekspresi para digital natives ini, YouTube juga menjadi sarang konten yang tak layak dikonsumsi anak. Misalnya saja ucapan kasar, baju minim, dan berbagai hal yang tidak mencerminkan ada ketimuran Indonesia.

Orang tua bisa menyeleksi pengalaman menonton konten yang cocok untuk anak melalui fitur-fitur sebagai berikut:

  • Video dan kanal pilihan untuk anak-anak tersedia di aplikasi.
  • Pasang timer untuk membatasi waktu anak-anak menonton video.
  • Mengizinkan anak untuk menonton koleksi channel yang telah dipilihkan oleh penyedia konten pihak ketiga tepercaya atau oleh tim YouTube Kids.
  • Pantau dan ketahui video apa saja yang ditonton anak melalui fitur ‘Tonton lagi’.
  • Nonaktifkan fitur penelusuran agar anak hanya dapat menonton channel-channel yang telah diverifikasi oleh tim YouTube Kids.
  • Blokir video atau channel supaya tidak muncul di aplikasi yang dipakai anak Anda.
  • Tandai video agar ditinjau jika yakin bahwa video tersebut tidak boleh ditayangkan dalam aplikasi YouTube Kids.

4. Aplikasi Dinner Time

Aplikasi ini memungkinkan orang tua untuk langsung mengunci dan membuka kunci ponsel anak dari perangkat orang tua. Sayangnya aplikasi ini hanya bisa digunakan untuk mengontrol ponsel Android, tapi pengontrol bisa menggunakan perangkat iOS atau OS.

Orangtua dapat memilih tiga mode pembatasan waktu. Pertama adalah ‘Waktu Makan Malam’ yang bisa menjeda aktivitas apa pun hingga dua jam. Kedua ‘Take a Break’ yang bisa menjeda aktivitas apa pun hingga 24 jam.

Terakhir adalah ‘Waktu Tidur’ yang bisa menjeda aktivitas sesuai dengan durasi yang telah ditentukan. Dalam fitur ini, anak masih bisa mengakses jam atau alarm mereka.

5. Aplikasi MamaBear

Aplikasi ini memiliki banyak fitur yang berguna untuk pemantauan media sosial, pelacakan lokasi dan peringatan, dan banyak lagi. Dengan aplikasi ini, orangtua dapat memonitor aktivitas Instagram, Twitter, dan Facebook. Ini untuk mengetahui kapan mereka memiliki tag baru, log in, atau mengunggah foto.

Orang juga dapat mengetahui kapan bahasa yang tidak pantas atau indikasi bullying dikirim ke profil anak dengan membuat daftar kata-kata yang dibatasi.

sumber | CNN Indonesia

Related posts

Leave a Comment