Topmetro.News – Kalau memerkosa anak tirinya yang menderita keterbelakangan mental diakui cuma 2 kali. Tapi kalau mencabuli korban mungkin lebih dari 10 kali. Hal itu diakui seorang pria berinisial YS (62) tersangka pelaku pencabulan terhadap anak tirinya. Dia membuat pengakuan di depan polisi dan wartawan, Sabtu (24/8/2019).
Kalau Memerkosa Saat Istri tak di Rumah
Tanpa merasa berdosa, dia menegaskan pengakuan itu.
“Kalau memerkosa hanya 2 kali, tapi mencabuli lebih dari sepuluh kali,” ujarnya, Sabtu (24/8/2019) saat ekspos di Mapolrestabes Bandung.
.
Diakui, aksi mencabuli anak tirinya dilakukan saat sang istri tidak ada dirumah.
“Saya mencabuli anak saya saat istri sedang tidak ada dirumah, biasanya saya memegang kemaluan dan payudara anak saya,” terangnya sebagaimana dilaporkan pojoksatu.
Sesali Perbuatan Bejatnya
YS mengaku menyesal telah melakukan perbuatan tersebut. “Saya kapoekan (gelap mata).” pungkasnya.
Sekadar diketahui, seorang ayah tiri tega mencabuli hingga memperkosa anak tirinya, di Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.
Jadi Budak Seks Selama 7 Tahun
Anak tiri dari YS (62), WR (27) harus menerima perlakuan bejat sang ayah, selama hampir 7 tahun terakhir.
WR sendiri, mengalami keterbelakangan mental sejak kecil.
Kronologis pencabulan YS, berawal saat WR buang air kecil. Ketika itu, badan WR basah hingga akhirnya YS membuka pakaian korban untuk dimandikan. Melihat korban telanjang, YS terangsang dan melakoni aksi bejat itu.
baca juga | SIMAK, BEGINI MODUS KULI BANGUNAN CABULI WANITA IDIOT
Seperti disiarkan Topmetro.News sebelumnya,cabuli wanita idiot, Harlis (55) warga Percut Sei Tuan ditangkap dan dikirim ke penjara. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini diamankan saat sedang melakukan pencabulan terhadap seorang wanita keterbelakangan mental berinisial N (23) di sebuah gudang bekas konveksi di Pasar 3 Gang Pajar, Dusun XVI Kecamatan Percut Seituan, Rabu (21/8/2019) sekitar 15.30 Wib
Informasi yang diterima pencabulan itu berawal saat pelaku pulang dari tempat kerjanya dengan menumpang angkot ini turun di Jalan Pasar III dekat Pasar Datuk Kabu Kecamatan Percut Seituan.
Di saat bersamaan korban yang memiliki keterbelakangan mental terlihat sedang berjalan kaki. Saat itulah pelaku kemudian mendekat dan mengajak korban berjalan ber-iringan menuju sebuah gudang bekas konveksi.
Beruntung seorang warga yang mengenal korban menyaksikan sedang berjalan bersama pelaku masuk ke dalam gudang. Lantaran curiga, warga tadi lantas memberitahukan kepada orangtua korban Abdul Karim (62) warga Perumahan Setia Kota Melati Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Seituan.
reporter | jeremitaran