Untuk Ketiga Kalinya Aji Santoso Ditunjuk Menjadi Pelatih Persebaya Surabaya

aji santoso persebaya surabaya

Topmetro.News – Untuk ketiga kalinya Aji Santoso ditunjuk menjadi pelatih Persebaya Surabaya. Tapi kali ini, Aji Santoso menggantikan posisi Wolfgang Pikal, pada Rabu (30/10/2019) mengundurkan diri dari status pelatih, tim berjulukan Bajul Ijo itu. Sebelum musim ini, Aji sudah dua kali menjabat sebagai pelatih Persebaya.

Kesempatan pertama diambil Aji Santoso pada 2010. Saat itu, ia menyelamatkan Persebaya dari degradasi setelah memenangi laga playoff kontra PSMS Medan. Selain itu, Aji juga sempat membesut Persebaya saat berkiprah di ajang Liga Primer Indonesia.

“Terima kasih saya diberi kesempatan melatih di Persebaya. Di mana sebelumnya saya sempat mendapat tawaran, tapi situasinya tidak memungkinkan. Tentu saya menerima tawaran ini dengan pertimbangan matang, karena Persebaya adalah tim yang membesarkan saya,” kata Aji mengutip dari laman resmi Persebaya, pada Kamis (31/10/2019).

Aji Santoso yang pernah membesut Timnas Indonesia U-23 itu, ditargetkan manajemen Persebaya dapat meningkatkan performa Bajul Ijo yang sedang terpuruk. Sekadar informasi dalam enam laga terakhir di Liga 1 2019, Persebaya tidak pernah meraih kemenangan.

Aji Santoso Langsung Bawa Persebaya Hadapi PSM Makassar

Imbasnya, Persebaya yang sempat nangkring di deretan atas klasemen, perlahan-lahan mengalami penurunan posisi. Alhasil, Persebaya saat ini menempati posisi sembilan dengan koleksi 31 angka. Terdekat pada Sabtu 2 November 2019, Aji akan membawa Persebaya menghadapi PSM Makassar.

Hanya saja, Aji tak bisa menunjukkan kecakapannya di Stadion Gelora Bung Tomo karena venue tersebut sedang mengalami renovasi, imbas keberingasan oknum Bonek pascalaga Persebaya vs PSS Sleman. Karena itu, laga Persebaya vs PSM bakal digelar di Stadion Batakan, Balikpapan.

“Saya ingin menyampaikan kepada seluruh pemain agar selalu loyal kepada profesi. Pemain harus total kepada Persebaya. Tidak hanya sekadar main. Jelang pertandingan belum banyak yang bisa dibenahi. Paling utama adalah mental bertanding pemain, fighting spirit dan cara bermain mereka.

Tidak bisa satu dua hari bisa, pasti butuh waktu untuk proses. Tetapi paling tidak saya bisa mengajarkan filosofi yang saya bawa kepada pemain,” tutup pria yang menjabat sebagai kapten, saat Persebaya juara Liga Indonesia 1996-1997 itu.(TMN-YOFE)

Related posts

Leave a Comment