Ulos Jadi Warisan Budaya Nasional, Samosir Asal Muasal Suku Batak

Warisan Budaya Nasional

TOPMETRO.NEWS – Ulos jadi salah satu warisan budaya nasional. Peringatan Hari Ulos dilaksanakan setelah ulos ditetapkan sebagai warisan melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 153982G/MPK.A/D/2014 tentang Ulos Batak Toba sebagai warisan budaya.

Warisan Budaya Nasional dari Kabupaten Samosir

Sekadar diketahui, Kabupaten Samosir sebagai asal muasal Suku Batak, sebagai warga negara Indonesia, tentu bangga dan mau melestarikan warisan para leluhur dengan berbagai ekspresi dan selebarasi ulos.

Kenakan Pakaian Resmi

Bupati Samosir Rapidin Simbolon, pada upacara Hari Kesadaran Nasional yang dirangkai dengan Hari Ulos di halaman Kantor Bupati Samosir, baru-baru ini mengatakan sebagai bentuk peringatan hari ulos, seluruh peserta upacara mengenakan pakaian resmi yang dipadu dengan Ulos Batak.

artikel untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

“Sikap aparatur dalam melaksanakan tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih makin sejahtera, mandiri dan berdaya saing, harus menjadi pedoman,” tegasnya.

Momen Hari Kesadaran Nasional dan Hari Ulos, kata Rapidin, merupakan wahana yang tepat untuk melakukan evaluasi dan intropeksi.

Dalam rangkaian acara itu, dia memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada Camat, Kepala Desa dan Lurah yang telah melakukan tata kelola PBB-P2 tahun 2019 dengan baik.

Diantaranya Camat Sianjur Mulamula, Desa Hutanamora dan Kelurahan Tuktuk Siadong sebagai tercepat lunas 100% PBB-P2 Tahun 2019.

Selanjutnya digelar pertunjukan Tortor 5 Puak oleh Sanggar Tunas Kelapa dan Manortor bersama ”Sipitu Gondang” yang dipandu oleh Ketua FKTM Samosir.

baca juga | KEINDAHAN DANAU TOBA TAK DIMILIKI NEGARA LAIN

Seperti diwartakan topmetro.news sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahamayadi membuka secara resmi perhelatan tahunan Festival Danau Toba ke 7 tahun 2019. Bertempat di Open Stage Parapat, Senin (9/12/2019). Dalam acara tersebut turut dihadiri Gubsu Edy Rahmayadi, Ketua BODT, Bupati Simalungun JR Saragih, Walikota Pematangsiantar Herfiansyah, Kadisbudpar Sumut Ria Nofida Telaumbanua, Kapolres Simalungun, Dandim Simalungun, Ketua MPC PP Simalungun Elkananda Shah, para kadis kabupaten/kota, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan undangan lainnya.

Gubsu Edy Rahmayadi dalam sambutannya memyampaikan, bahwa orang masih rancu membedakan mana festival dan mana pesta. Kalau festival menurut Gubsu di dalamnya sudah ada pesta. Namun kalau pesta belum tentu ada festival.

Gubsu juga menyatakan bahwa ada danau yang begitu indah, yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Dan Danau itu ada di Sumatera Utara yaitu Danau Toba. Oleh karenanya banggalah menjadi warga Sumut.

Ada lima wilayah yang menjadi perioritas destinasi di Indonesia saat ini. Dan dari kelima wilayah tersebut yang menjadi ‘super priority’ adalah Danau Toba. “Berbanggalah menjadi warga Sumut dan hendaklah FDT ini benar-benar menjadi festival,” ujar Gubsu.

Edy Rahmayadi juga berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan di delapan kabupaten/kota yang ada di sekitaran Danau Toba untuk tetap mejaga, mengawasi, dan bertanggung jawab, agar Danau Toba tetap indah terlihat oleh wisatawan.

sumber | samosir news

Related posts

Leave a Comment