PPDB Online Ganggu Psikologis Siswa

sosialisasi PPDB Online

topmetro.news – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online (daring) setiap tahun terus menuai kritik. Sektor pendidikan khususnya di Sumut dinilai masih gagap menerapkan jalur masuk sekolah ini. Anggota Komisi E DPRDSU Muhammad Faisal menilai sosialisasi PPDB Online belum maksimal. Jalur penerimaan siswa itu hendaknya jangan menghambat aktivitas pembelajaran.

Hal itu diungkapkan Faisal, Senin (29/6/2020), menanggapi banyaknya keluhan masyarakat terkait pelaksanaan PPDB Online tersebut. “Di Sumut ini, maaf, tidak semua orangtua melek gadget, apalagi PPDB Online. Masih ada yang di desanya belum sampai sosialisasi baik dari Kemendikbud maupun Dinas Pendidikan,” katanya.

Ia menyebutkan, pelaksanaan sosialisasi terkait aturan PPDB Online masih sangat belum optimal. Ia mengaku banyak menerima komplain dari orangtua mempertanyakan alasan anaknya tidak lulus di sekolah favorit atau alasan berkas tertolak. “Padahal mereka ada yang sudah bersusah payah mendaftar, dan mengunggah berkas berkali-kali. Ada juga yang mendaftar langsung ke sekolah yang dituju. Tapi sekolah sama sekali tidak membantu,” katanya.

“PPDB Online ini jangan sampai menghambat pembelajaran siswa,” sambung dia.

Ia juga menyebutkan, karena PPDB Online, ada pelajar di Sumut yang secara psikologis terganggu hingga stres karena tidak diterima di sekolah impiannya tanpa seleksi khusus, melainkan hanya berdasarkan syarat-syarat PPDB Online.

Jual Kuota?

“Jangan sampai mereka mogok belajar karena tidak diterima di sekolah yang diharapkan. Belum lagi temuan ketika saya coba-coba cek di sistem, jalur afirmasi masih banyak kuota. Jalur prestasi non-akademik juga masih banyak kuota tersisa. Bahkan yang jalur pindah kerja/dinas orangtua juga banyak kuota tersisa. Ini kuota mau diapakan? Apakah mau dijual?” tanyanya.

Ia menyebut, di daerah lain, bahkan para orangtua dan calon siswa sudah menggelar aksi demo terkait karut marut PPDB Online yang dinilai merugikan sebagian pihak.

“Pemprovsu mungkin tinggal menunggu waktu akan didemo oleh orangtua murid dan masyarkat. Saya mewakili Rakyat Sumut meminta Dinas Ppendidikan Provinsi Sumut jangan seenaknya saja membuat kebijakan. Dan jangan buat susah anak-anak pelajar Sumut yang ingin melanjutkan pendidikannya,” tegasnya.

reporter | Erris JN

Related posts

Leave a Comment