Pengendara Sesalkan Aksi Pemblokadean Jalinsum

lumpuhnya lalulintas

topmetro.news – Terjadinya kembali pemblokadean Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) oleh warga Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kamis (2/7/2020) yang menyebabkan lumpuhnya lalulintas, sangat disesalkan para penguna jalan raya (pengendara).

Dimana, selain pengendara lokal, seperti supir angkutan kota (angkot), warga dan supir truck, pemblokadean Jalinsum ini juga telah menyebabkan aktifitas serta kegiatan para pedagang yang hendak berjualan ke pasar terganggu.

Dampak Pemblokadean

Raimah Nasution (47), salah seorang pedagang yang hendak ke Padangsidimpuan mengaku sangat dirugikan atas terjadinya pemblokadean Jalinsum itu. Sebab menurutnya, dagangannya di Pasar Padangsidimpuan jadi terbengkalai.

“Agar polemik pemblokadean jalinsum ini tidak berlanjut lagi di masa yang akan datang dan supaya tidak diikuti desa yang lain, saya berharap aparat kepolisian harus bertindak tegas. Dan memproses hukum oknum-oknum yang menyebabkan pemblokadean jalinsum ini,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Suryono (53), salah seorang supir truck yang membawa bahan sembako dari Jakarta. ia menyatakan, akibat adanya pemblokadean jalinsum itu, terdampak juga pada barang yang dibawanya.

Sebab lanjutnya, bahan sembako yang dibawanya tersebut, harus tepat waktu diantarkan kepada pemiliknya di Kota Medan.

“Kenapa sih? Apabila karena masalah lain kok Jalinsum dan kami-kami ini yang menjadi korbannya. Kan ada cara lain bila ingin menyelesaikan sebuah masalah,” tandasnya.

Pantauan topmetro.news, hingga pukul 13.30 WIB, terlihat warga masih melakukan pemblokadean Jalinsum. Sehingga kemacetan lalu lintas sudah berkilo meter.

Dan informasi yang dihimpun dari Polres Madina, sudah tiga warga Desa Mompang Julu yang menjadi tersangka. Dan ditahan terkait pembakaran mobil dan sepeda motor pada saat unras Hari Senin 29 Juni 2020 lalu.

reporter | Jeffry Barata Lubis

Related posts

Leave a Comment