USU Akan Kembangkan Sektor Pertanian, Peternakan dan Pariwisata di Madina

program pengabdian masyarakat

topmetro.news – Dengan tujuan membangun kampung halaman, Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan program pengabdian kepada masyarakat khususnya di Desa Muara Saladi Kecamatan Ulupungkut Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang beberapa waktu lalu tertimpa musibah banjir bandang.

“Ini untuk yang ketiga kalinya kami kembali ke Kabupaten Madina. Khususnya ke Desa Muara Saladi, guna membangkitkan kembali perekonomian warga yang sempat down akibat musibah banjir bandang yang menerjang desa tersebut,” ungkap Dekan Fakultas Pertanian USU Dr Hasanuddin kepada topmetro.news, Rabu (5/8/2020) malam, saat baru tiba dari Medan di Rumah Dinas Bupati Madina.

“Sebenarnya kita dari USU sudah dua kali berkunjung ke Desa Muara Saladi Kecamatan Ulupungkut ini. Dimana, untuk kedatangan pertama dan kedua itu kita masih membawa nama fakultas. Akan tetapi, untuk kunjungan yang ketiga kali ini kami beserta rombongan terdiri atas Fakultas Ekonomi, Pertanian, Tehnik dan Kesehatan Masyarakat meningkatkannya menjadi universitas,” terangnya.

Lanjutnya, Desa Muara Saladi Kecamatan Ulupungkut ini akan mereka kembangkan dan dijadikan desa binaan. Dan itu mereka lakukan sebagai bentuk pengabdian untuk meningkatkan kembali perekonomian masyarakat.

Pertanian Kopi

“Pertama usai banjir bandang di Muara Saladi, Fakultas Pertanian USU memberikan bantuan pemberdayaan masyarakat dengan 6.000 bibit kopi. Mengapa kita beri bantuan bibit kopi? Karena potensi kopi di daerah Ulupungkut cukup baik dan membuka peluang menggerakkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

Untuk tahun kedua sambungnya, Fakultas Pertanian USU melanjutkan program pengabdian dengan membawa peralatan pertanian komoditi kopi. Seperti mesin pengupas biji kopi dan sebagainya. Dan untuk tahun ketiga pengabdian, dengan membawa nama USU mereka akan merakit mesin tersebut serta akan mengembangkan lagi ke komoditas tanaman kentang dan kol.

“Saat ini, bersama kami ada tiga orang guru besar USU. Dan kami memasukkan Desa Muara Saladi di Kabupaten Madina sebagai desa binaan USU. Ada empat leading sektor yaitu pertanian, ekonomi, kesehatan masyarakat, dan teknik. Dan keempat leading sektor inilah potensi yang akan kami kembangkan ke depan. Jadi tiga tahun ini kami akan terus fokus dalam pemberdayaan masyarakat disana,” sebutnya.

Sementara Pembantu Rektor USU Dr Ir Lahmuddin Lubis menambahkan, kedatangan mereka saat membawa beberapa program yang akan dikembangkan.

“Ada beberapa program yang akan kami kembangkan di Madina. Pertama adalah pengembangan kebun kopi, termasuk pengolahan dan lainnya. Dan kami melihat Bupati Madina Drs H Dahlan Hasan Nasution juga sangat mendukung dan antusias dalam rencana pengembalian kejayaan Kopi Mandailing,” sebutnya.

Komoditi Sayur Madina

Masih Lahmuddin, terkait komoditi sayur, selama ini Tanah Mandailing amat dikenal sebagai penghasil sayur. Salah satu hasil dari Hutagodang Ulupungkut adalah kentang. “Dahulu Kentang Hutagodang sangat dikenal dan dicari orang. Sekarang kita lihat sendiri kentang yang masuk ke daerah kita dari Berastagi. Dengan dorongan Pak Bupati Madina, kentang dan kol akan kita kembangkan lagi demi peningkatan ekonomi masyarakat Madina,” katanya.

“Selain kopi dan sayuran, USU juga akan mengembangkan bidang peternakan seperti ternak bebek petelur. Dan kedatangan tim dari USU kali ini juga membawa tenaga ahli peternakan serta peralatannya untuk teknologi peternakan,” tandasnya.

Ditambahkannya, untuk bidang peternakan, bebek petelur itu biasanya kalau bertelur hanya 15 butir. Dalam sehari sebutir, dan ia bertelur selama 15 hari. “Tapi kita sudah kembangkan melalui teknologi masa bertelurnya bertambah jadi 21 hari. Artinya satu ekor bebek yang biasanya menghasilkan telur 15 butir menjadi 21 butir. Dan dengan adanya teknologi ini kita nilai dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat,” katanya.

Pembantu Rektor USU tersebut juga menyebut tim dari USU juga melirik sektor pariwisata lokal yang akan dikembangkan di Kabupaten Madina. Dan akan memberikan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat terkhusus kalangan pemuda agar lebih kreatif untuk mendukung program pariwisata lokal.

“Kami berencana di Ulupungkut akan membuat mini cafe. Disana nanti kita buat tempat berdiskusi bagi warga bagaimana menata kelola potensi yang ada di daerah. Kita bina mereka untuk jadi masyarakat kreatif,” katanya.

Tariyak Fairuz

“Dan terakhir adalah Tariyak Fairuz. Kami tadi sudah mencoba alat yang diciptakan bupati. Dan ini akan kami bawa ke Rumah Sakit USU sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. Jadi nanti setiap dokter dan perawat yang bertugas, selesai melaksanakan tugas agar menggunakan alat ini. Ini cukup membantu menjaga imunitas tubuh kita. Tubuh kita bugar kembali,” tambahnya.

Dr Lahmuddin mengucapkan terima kasih atas dorongan dan motivasi dari bupati atas program yang dibawa USU untuk dikembangkan di Madina. Termasuk menyumbangkan alat penangkal Covid-19 yang diberi nama Tariyak Fairuz.

Bupati Madina Drs H Dahlan Hasan Nasution menyambut baik kedatangan tim dari USU termasuk program pengabdian masyarakatnya. Program pengabdian itu, sebutnya, akan dapat menambah wawasan bagi masyarakat Madina dalam hal pengelolaan potensi daerah. Terutama di bidang pertanian dan ekonomi masyarakat.

“USU adalah universitas kebanggaan semua masyarakat Sumatera Utara. Kita berterima kasih karena Kabupaten Madina dipilih untuk mengimplementasikan program besar di Madina. Ini akan membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat kita,” ujarnya.

Dan untuk ke depan, Bupati Madina Drs H Dahlan Hasan Nasution berharap, semoga program pengembangan sektor pertanian dan ekonomi yang dibawa USU bisa dikembangkan untuk semua wilayah kecamatan di sana. Tentunya sesuai potensi sumber daya alam di setiap wilayah kecamatan masing-masing.

reporter | Jeffry Barata Lubis

Related posts

Leave a Comment