Elektabilitas Jokowi Tertinggi pada Bursa Calon Presiden

elektabilitas Jokowi masih yang tertinggi

topmetro.news – Sejumlah nama lama ternyata masih mendominasi bursa calon presiden. Bahkan elektabilitas Jokowi masih yang tertinggi. Fakta ini terungkap pada Survei Litbang Kompas yang berlangsung April 2021.

Hasil survei menunjukkan ada 11 nama yang muncul dari responden, menjawab pertanyaan mengenai tokoh yang mereka anggap paling layak menjadi presiden jika pemilihan berlangsung saat ini.

Dan hasilnya, Jokowi memperoleh elektabilitas paling tinggi. Ada sebesar 24 persen memilih Presiden Joko Widodo. Padahal Jokowi sendiri sudah tidak bisa mencalonkan pada Pilpres mendatang. Ia terhalang Undang-Undang Dasar 1945 membatasi masa jabatan presiden maksimal dua periode.

Kemudian setelah Jokowi, masih ada nama lama, yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Gerindra ini mendapatkan angka 16,4 persen.

Selanjutnya ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 10 persen.

Selanjutnya, ada delapan nama lainnya memiliki elektabilitas di bawah 10 persen. Antara lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (7,3 persen), Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (3,1 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (3,3 persen). Kemudian, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen), Gubernur Jabar Ridwan Kamil (3,4 persen), Mensos Tri Rismaharini (2,4 persen). Lalu, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (2 persen), dan Menko Polhukam Mahfud MD (0,9 persen).

Sementara, 2,1 persen responden menyebut nama lainnya. Sedangkan 21,4 persen responden tidak menjawab atau rahasia.

Belum Mikirkan Capres

Survei ini juga menunjukkan bahwa publik belum memikirakan nama-nama yang akan mereka pilih sebagai capres pada Pilpres 2024. Ada sekitar 21 persen responden yang menyatakan belum menentukan pilihan capres. Angka ini tergolong tinggi karena lebih besar dari tingkat elektabilitas sejumlah tokoh yang masuk dalam bursa capres 2024 mendatang.

BACA | Jokowi Tanya Terobosan Nadiem Selama Jadi Menteri

Pengajar pada Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada Mada Sukmajati menilai, hasil survei itu menunjukkan publik belum fokus pada agenda politik. Hal itu karena Pemilu 2024 masih tiga tahun lagi.

Selain itu, masyarakat juga masih fokus memikirkan upaya pengendalian pandemi Covid-19, ketimbang menentukan pilihan calon presiden. “Memang, masyarakat belum fokus pada agenda politik. Sehingga belum ada nama-nama yang mengerucut sebagai alternatif pilihan baru. Buktinya, dari nama-nama yang muncul di survei juga masih itu-itu saja,” ujar Mada.

Survei Litbang Kompas berlangsung pada 13-26 April 2021 dengan mengambil sampel 1.200 responden di 34 provinsi. Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen. Dengan margin of error lebih kurang 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

sumber | kompas.com

Related posts

Leave a Comment