Pengusaha AK Rajai Ratusan Mesin Judi Tembak Ikan Merek “Domino” di Medan, Polisi Tak Berkutik

Judi tembak ikan

topmetro.news – Mesin Judi Tembak Ikan Merek “Domino” semakin mewabah di Kota Medan. Ratusan mesin berkedok ketangkasan beromset ratusan juta perhari ini dituding dimiliki seorang pria turunan berinisial AK.

Diduga AK tidak sendirian dalam mengelola bisnis haramnya itu, ada tiga pengusaha lainnya yang ikut menyokong AK yakni AL, DU dan AY.

Ratusan mesin judi tembak ikan yang terletak di 25 lokasi inipun sempat beberapa kali berganti nama, bermula dari Joker 88, Hitam Putih, Kingdom, dan saat ini Domino.

Ironisnya, ratusan judi tembak ikan ini sepertinya luput dari pantauan polisi. Lokasi-lokasi ini tak pernah ditindak, walaupun sudah berkali-kali diprotes masyarakat, AK cs tetap tak bergeming.

Diketahui, AK memulai bisnis judi ini sekitar satu tahun terakhir bermula di bekas gedung Macan Yaohan di Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat. Hanya berkelang beberapa bulan saja, AK berhasil meraup keuntungan hingga puluhan juta perharinya.

Sekedar diketahui, beberapa lokasi judi tembak ikan lainnya milik AK cs seperti di Komplek MMTC Blok D, Jalan Pancing tepat di depan Pajak MMTC, berada di dua Ruko. Kawasan percut Seituan.

Baca Juga: Kapolda Sumut Didesak Tindak Pengusaha AK

Kemudian, di sekitar Jalan Mandala By Pass. Dalam bangunan ruko ini dulunya tempat biro jasa pembayaran pajak kendaraan bermotor. Termasuk juga yang berada di Jalan Brigjen Katamso, Medan.

Ada juga di kawasan Jalan Masjid Taufik, Jalan Besi, Kecamatan Medan Area, tidak jauh dari pajak, Jalan Pancurbatu tepatnya di dalam warung kopi di belakang Apotik K-24 jam.

Pengamat Hukum, RP Simbolon kembali menegaskan agar Polisi segera mengambil tindakan cepat untuk menutup lokasi ini.

“Lokasi ini bisa menciptakan tindak kejahatan baru. Bahkan pemicu salah satu bentuk premanisme. Jangan sampai lagi terulang tindak pidana seperti yang terjadi di Pajak Gambir, Percut Seituan. Bisa jadi kasus itu berawal dari lokasi-lokasi judi hingga menjadi kelompok premanisme,” katanya kepada topmetro.news (koran TOP METRO), Sabtu (23/10/2021).

Reporter | Jeremi Taran

 

Related posts

Leave a Comment