Sampaikan Nilai Toleransi Suku Batak, Film Nariti Tayang 3 November

Sampaikan Nilai Toleransi Suku Batak, Film Nariti Tayang 3 November

topmetro.news – Danau Toba kembali menjadi sasaran produser untuk memproduksi film layar lebar. Melalui film ‘Nariti: Romansa Danau Toba’, penonton diajak untuk melihat kisah romantis pasangan dalam adat istiadat Batak.

“Nariti ini sebuah kisah perempuan Batak yang diperebutkan dua orang pria Batak yang berasal dari luar negeri, kembali ke Medan. Film ini tidak hanya menceritakan kisah milenialnya saja tapi saya sebagai anak Sumut mengangkat destinasi Danau Toba,” ungkap Produser Burhanuddin saat Gala Premiere Nariti di Medan, Minggu (30/10/2022).

Film berdurasi 92 menit ini menceritakan Nariti (Zoe Jackson) Gadis pesisir Samosir yang jatuh hati dengan Jeffry (Bastial Steel), pemuda Batak pindahan dari Amerika Serikat. Kisah cinta dua sejoli ini kemudian ditentang oleh ibu Nariti.

Bukan hanya itu, ternyata kisah cinta Nariti dan Jeffry juga dibumbui cinta segitiga dengan Rico (Yogi Werner) yang diam-diam mencintai Nariti sejak duduk di bangku SMA.

Selain kisah romantis, para penonton akan diajak untuk melihat pemandangan indah Danau Toba dan juga hampir semua pemain film Nariti juga menggunakan bahasa Batak lengkap dengan aksennya.

“Bangga banget ya karena aku juga ada darah Bataknya. Disini aku banyak belajar mulai dari adatnya, begitu juga dengan toleransi, agama dan juga hubungan antara ibu dan anak. Selain itu untuk tantangan terberat ini dari bahasa ya, adat dan juga tradisinya,” tutur Zoe Jackson.

Film Nariti juga banyak dibintangi oleh aktor dan aktris senior. Di antaranya Paramita Rusady, Tasman Taher, Asrul Dahlan Lubis, hingga August Melasz yang berperan dengan menggunakan bahasa Batak.

Gunakan Ulos

Hal lain yang mencuri perhatian dalam film ini yaitu penggunaan ulos yang sering pemeran gunakan di setiap adegan film. Paramita Rusady yang berperan sebagai Sarma Damanik, ibu Nariti juga tampil bagus memerankan penenun ulos.

Ulos yang ditampilkan tak hanya berupa kain panjang saja, namun didesain menjadi busana modern yang digunakan oleh para pemain. Hal ini membuat kesan ulos dapat diterima semua kalangan baik muda maupun dewasa.

Selain menonjolkan produk lokal, Film yang disutradarai Deden Bagaskara juga kental dengan unsur toleransi dan hidup berdampingan walaupun berbeda agama.

“Ada satu pesan bahwa kedepannya tanah Batak ini akan menjadi suatu sumber toleransi yang paling hebat. Samosir itu mayoritasnya Nasrani tapi ada pesan Islam dan Kristen yang saling berdampingan,” jelas Burhanuddin.

Film Nariti yang diproduksi MRG film akan segera tayang mulai tanggal 3 November di seluruh bioskop tanah air. Tak hanya itu, Film ini rencananya akan tayang di beberapa negara.

Sumber: detik

Related posts

Leave a Comment