Keuskupan Agung Medan Bantah Ada Dukungan Pastor ke Anies Baswedan

Keuskupan Agung Medan membantah keras adanya dukungan 70 pastor kepada Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 mendatang.

topmetro.news – Keuskupan Agung Medan membantah keras adanya dukungan 70 pastor kepada Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 mendatang. Bantahan ini tertuang dalam press release yang sampai ke meja redaksi topmetro.news, Kamis (3/11/2022).

Dalam bantahan yang ditandatangani Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Agung Medan RP Yosafat Ivo Sinaga OFMCap itu ditegaskan, bahwa statemen pastor tersebut adalah kabar bohong.

Sebagaimana tersebar di medsos baru-baru ini, telah beredar YouTube bahwa katanya, ada 70 pastor dukung Anies. Tersebar info sesat, bahwa seolah-olah para pastor itu memberikan dukungan pada saat deklarasi H Anies Rasyid Baswedan di Medan.

Statementnya dalam YouTube tersebut bahwa ada 70 pastor di Pematangsiantar mendeklarasikan mendukung Anies. Dan sudah ada beberapa pastor di Medan yang membuat YouTube yang menyatakan bahwa Anies lah harapan bangsa yang bisa mempersatukan bangsa di Indonesia yang belakangan ini mulai terkotak- kotak.

Video di YouTube itulah yang mendapat bantahan keras dari Keuskupan Agung Medan. “Terkait dengan YouTube itu, kami perlu menyampaikan bahwa hal itu tidak benar,” demikian antara lain isi pernyataan resmi Keuskupan Agung Medan tersebut.

Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Agung Medan menegaskan, dalam Gereja Katolik, para klerus (pastor) tidak boleh atau bahkan terlarang terlibat politik praktis. “Seperti misalnya menjadi tim sukses atau terlibat langsung dalam partai politik dan menyampaikan dukungan ke publik terhadap figur tertentu. (Bdk Kitab Hukum Kanonik 287 paragraf ke-2),” jelas RP Yosafat Ivo Sinaga OFMCap.

Netralitas Gereja Katolik

Ia juga menyebut, Gereja Katolik selalu menjaga dan memelihara persatuan multietnik, suku, dan agama. “Karena itulah Gereja Katolik tidak pernah berpijak pada salah satu poros, entah itu partai atau tokoh tertentu,” lanjutnya.

Tegasnya, masih kata RP Yosafat Ivo Sinaga OFMCap, Gereja Katolik tetap menjaga netralitas. “Untuk mewujudkan netralitas itulah para pastor tetap menjaga dan memelihara persatuan dengan tidak jatuh dalam poros tertentu,” imbuhnya.

“Melalui press relase ini kami mengimbau kita semua untuk menjalankan politik yang elegan dan etika politik yang benar. Dan tidak menghalalkan segala cara demi nafsu politik. Politik itu sejatinya mempersatukan dan bukan memecah belah. Politik itu hendaknya dijalankan demi kepentingan dan kesejahteraan bersama (Bonum Commune),” paparnya.

Terakhir, RP Yosafat Ivo Sinaga OFMCap menyampaikan seruan agar semua pihak tetap bersikap kritis terhadap pemberitaan di medsos, yang mungkin tidak menyampaikan berita yang benar. “Kita jangan terlalu cepat percaya apalagi memforward berita yang belum tahu kebenarannya. Kita juga jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah persaudaraan di antara kita,” tutupnya.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment