Baskami Ginting: Drainase Medan Selayang Amburadul Akibatkan Banjir

topmetro.news – Anggota DPRD Sumut Drs Baskami Ginting menyebutkan, kondisi drainase (parit) di Medan Selayang ‘amburadul’ yang mengakibatkan banjir. Hal itu karena parit-parit di beberapa kelurahan mengalami pendangkalan dan sedimentasi yang tinggi.

“Masalah drainase yang amburadul ini dikeluhkan warga masyarakat Kelurahan Beringin dan Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang,” ungkap Baskami Ginting kepada wartawan, Selasa (5/6/2018) di gedung dewan terkait hasil reses di Kecamatan Medan Selayang.

Saat pertemuan dengan konstituen di Kelurahan Beringin, kata Baskami, masyarakat keluhkan sepanjang Jalan Saudara Linkungan V mulai dari Simpang Jalan Pintu Air sampai ke Simpang Jalan Jamin Ginting. Kondisinya sudah rusak dan banyak lubang-lubang agar segera diperbaiki/dilakukan pengaspalan.

Demikian juga dengan kondisi parit-paritnya saat ini. Di samping terjadi sedimentasi yang tinggi, juga di beberapa tempat terjadi penyumbatan, termasuk parit yang di Jalan Beringin Gang Malaysia. Dimana di atas parit tersebut berdiri rumah-rumah penduduk yang sudah pasti menjadi penyebab penyumbatan.

Berharap Respon Pemerintah

Dalam pertemuan dengan konstituen di Kelurahan PB Selayang II Medan Selayang, ungkapnya lagi, masyarakat Jalan Kenanga dan jalan-jalan di sekitaran kantor kelurahan termasuk Jalan Harmonika mengeluhkan sering terjadinya banjir.

Hal ini dipicu akibat parit-parit di daerah tersebut mengalami pendangkalan. Sehingga bila hujan turun, parit tersebut tidak mampu lagi menampung debit air yang tinggi.

Untuk itu, melalui anggota DPRD Sumut diharapkan segera menyampaikan kepada pihak terkait agar dilakukan perbaikan. “Masalah itu sudah pernah disampaikan. Tapi belum juga mendapat respon dari pihak pemerintah,” ujarnya.

Masalah lain yang menjadi keluhan warga di Kelurahan PB Selayang II, ungkap Baskami, persoalan sampah dan kurangnya truk pengangkut sampah. Apalagi terhitung 1 Juni 2018, Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Namobintang akan ditutup. Tidak boleh lagi ada aktifitas pembuangan sampah di TPA tersebut.

“Terkait hal itu, warga masyarakat bermohon agar dicarikan solusi tempat pembuangan akhir sampah yang baru. Sekaligus penambahan truk pengangkut, agar sampah-sampah tidak menumpuk dan dapat menimbulkan penyakit,” tambah Baskami. (TM-ERRIS)

Related posts

Leave a Comment