Pembunuhan di Nduga, Presiden: Kita tidak Akan Pernah Takut

pembunuhan di nduga

topmetro.news – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, negara tidak akan pernah takut atas aksi-aksi keji yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Hal itu disampaikan Presiden atas insiden pembunuhan di Nduga yang menewaskan puluhan pekerja Trans Papua oleh KKB.

“Kita juga tidak akan pernah takut. Malah membuat tekad kita membara untuk melanjutkan tugas besar kita membangun Tanah Papua,” tegas Presiden saat jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Dijelaskan, pembangunan jalan dari Wamena menuju Mamugu tetap diteruskan. Trans Papua sepanjang 4.600 kilometer harus diselesaikan.

“Dari Wamena ke Mamugu harus dibangun 35 jembatan. Tetap harus diselesaikan. Menteri PU (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) jalan terus untuk membangun Tanah Papua serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia,” pungkas Presiden.

Pembunuhan Aksi Biadab

Presiden mengaku telah memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengejar pelaku dan menangkap para anggota KKB. Bagi Presiden, aksi pembunuhan di Nduga tersebut bentuk kebiadaban.

“Saya tegaskan bahwa tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata seperti ini di Papua dan pelosok Tanah Air,” kata Presiden.

Lebih lanjut Presdiden juga menyampaikan dukacita mendalam atas para korban gugur yang disebutnya sebagai pahlawan pembangunan.

“Saya atas nama rakyat, bangsa dan negara menyampaikan dukacita mendalam kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan. Mari kita sama-sama mendoakan agar para arwah pahlawan pembangunan trans Papua diterima di sisi Allah SWT,” kata Presiden.

BACA JUGA: Penyebab Jatuhnya Lion Air JT-610 Masih Gelap

Korban di Nduga 19 Orang

Sementara Menko Polhukam Wiranto mengemukakan, jumlah korban tewas dalam pembunuhan di Nduga Papua bukan 31 orang, tetapi 19 orang. Hal itu berdasarkan data yang diterimanya pada Rabu (5/12/2018) siang.

“Ternyata setelah ada laporan resmi, pasukan sudah bisa kontak dengan mereka. Maka sementara yang sudah dapat kita sampaikan bahwa memang bukan 31 orang ya. Tapi 25 yang mereka tahan,” kata Wiranto di Kemko Polhukam, Jakarta, Rabu siang.

Ia menjelaskan, KKB melakukan penembakan sangat brutal. Dari 25 orang tersebut, ada enam orang yang melarikan diri. Sementara yang meninggal karena ditembak di lokasi kejadian sebanyak 19 orang. “Sekarang korban yang mereka tembak dan meninggal itu 19 orang. Ada empat bisa diselamatkan oleh pasukan kita, dan dua dua sedang dilakukan pencarian,” jelas Wiranto.

Dia telah memerintahkan TNI dan Polri untuk terus mencari kelompok tersebut. Para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum.

“Kita kejar mereka, kita bersihkan mereka, kita tangkap mereka. Ini kan sesuatu kejadian yang tidak kita sangka. Karena mereka ada satu kegiatan 1 Desember itu, ada bakar batu. Tapi ternyata ada satu rencana brutal seperti ini. Ya kita kejar. Namanya gerakan kriminal separatisme bersenjata, polisi maupun militer boleh ngejar,” tutur Wiranto.

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment