Kaum Milenial Harus Melek Politik

buta politik

topmetro.news – Buta yang paling fatal itu sesungguhnya adalah ‘buta politik’. Orang yang buta politik tidak sadar bahwa biaya kehidupan sehari-hari, serta harga makanan dan harga kesehatan serta pendidikan itu semuanya bergantung pada yang namanya keputusan politik.

Demikian disampaikan Ketua Umum Komunitas GM MARSIA Mario Oktavianus Sinaga, kepada topmetro.news, Selasa (2/4/2019).

“Orang yang membanggakan sikap anti politiknya membusungkan dada dan berkoar, ‘kami benci politik’, sungguh amat disayangkan betapa bodohnya mereka itu. Mereka tidak mengetahui, bahwa karena mereka tidak mau tahu dengan politik, akibatnya adalah terjadi pelacuran anak terlantar perampokan. Dan yang terburuk adalah tindak pidana korupsi yang sebagai sumber biang kerok penyebab dari faktor kemiskinan. Serta perusahaan multinasional yang menguras kekayaan negeri ini,” katanya.

Untuk itu, di ‘tahun politik’ ini, Mario Sinaga pun mengajak kaum milenial untuk ikut berpartisipasi. “Tahun 2019 ini adalah tahun politik. Oleh sebab itu, saatnya kita selaku kawula muda terkhusus kaum milenial harus melek politik. Ingat serta terapkan, sebelum memulai aktivitas berkacalah di muka cermin lalu ucapkan, ‘Dalam kepala kecil ini ada ide-ide besar. Di tangan kecil ini ada kerja-kerja besar. Dan di kaki kecil ini ada langkah-langkah besar. Serta di dada kecil ini ada jiwa yang besar,” urainya.

BACA JUGA | Komunitas GM MARSIA Apresiasi Deklarasi Milenial Anti-Narkoba

Perjuangan tak Ternilai

“Bangkit dan sambutlah harapan baru itu seperti fajar di pagi hari dengan penuh semangat baru untuk mendapatkan lima tahun kebahagiaan. 60 bulan kedamaian. 1.825 hari kegembiraan. 43.800 jam kasih sayang. Serta 2.628.000 menit cinta dan persahabatan dalam satu kesatuan untuk meraih kemenangan secara nyata. Demi masa depan anak cucu kita kelak, menuju kesejahteraan bangsa dan negara ini menjadi yang lebih baik lagi ke depannya,” sambung Mario Sinaga.

Menurutnya, sebuah perjuangan tak dibayar bukan karena tak bernilai. Namun karena perjuangan itu tak ternilai harganya. Katanya lagi, apabila ada orang lain yang sengaja ‘ngiri’, maka usahakan kita tetap ‘lurus saja’. “Maju terus sebagai pejuang. Bukan mundur sebagai pecundang. Sebab sejatinya pada Pesta Demokrasi Akbar 17 April 2019 ini, adalah ‘pilih presiden’. Bukan malah jadi ‘ganti presiden’ yang telah dielu-elukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut,” tegasnya.

Mario pun mengajak masyarakat jangan golput. “Sadarlah akan kemajuan bangsa ini ke depannya dengan menolak golput. Menolak politik uang, menolak hoax/ujaran kebencian. Serta menolak adanya praktek intimidasi untuk kepentingan orang-orang jahat, yang tanpa kita sadari perbuatan mereka tersebut akan membuat rakyat semakin susah dan larut dalam pembodohan,” katanya.

“Kita semua ini menjadi tujuan dari aksi teror mereka yang selalu menghalalkan segala cara (Machiavelli) untuk kepentingan pribadi dan kroninya. Mereka menebar rasa takut, agar rakyat semakin susah dan ketakutan sehingga menilai Bapak Presiden Joko Widodo, gagal dalam menciptakan rasa aman bagi kita semua. Kemudian, mereka dengan mudah menggulingkan Bapak Jokowi selaku Presiden RI 2019 yang amat kita banggakan dan cintai ini. Oleh sebab itu mari kita hadir satukan tekad dan hanya satu kata yaitu, lawan!” tandas Mario Sinaga.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment