Tuduh Kemenangan di Jateng Karena Curang, Netizen Sarankan Prabowo Ikut Pilgub

Prabowo Subianto

topmetro.news – Tuduhan BPN Prabowo-Sandi soal kecurangan di Jateng, dinilai mengada-ada. Bahkan seorang netizen menyarankan, supaya Prabowo Subianto ikut Pilgub Jateng kalau tak percaya dengan hasil Pilpres di daerah basis PDIP itu.

Saran agar Prabowo Subianto ikut Pilgub Jateng disampaikan seorang netizen di media sosial Facebook, menanggapi ketidakpercayaan BPN dimaksud. “Kalau nggak percaya, coba saja Prabowo ikut Pilgub di Jateng. Menang apa nggak?” tulis netizen dengan nama akun FB Martin Tristan tersebut.

Kecaman atas pernyataan BPN juga datang dari netizen lainnya. Sebagian mempertanyakan, kenapa narasi kecurangan selalu diungkapkan BPB untuk menyikapi kekalahan Prabowo-Sandi.

“Hanya kata curang yg bisa membuat prabowo jd presiden,,yaitu menginterpensi lembaga bawaslu,kpu untuk mendiskualifikasi 01,,kenapa mereka melaakukan itu,,karena mereka tw mereka sdah kalah,,hanya itu yg bisa,mereka lakukan sama seperti kasus ahok yg melakukan demo besar2an untuk mengintervensi hukum,,jd mereka 02 ingin mencoba lagi dgn jalur inkonstitional,” tulis akun bernama Johan Denggan.

Senada dengan yang dituliskan akun bernama Martono Julfri. “Sebelum pemilu team sebelah sudah teriak curang. Susah loh mempertahankan harga diri kalau sudah deklarasi sampai 4 kali. Padahal tidak (menang),” tulisnya.

Kebiasaan Warga Jawa Tengah

Ada lagi yang menghubungkan kemenangan telak Jokowi-Ma’ruf di Jateng dengan kebiasaan kebudayaan setempat. Sebagaimana disampaikan akun bernama Wahjo Widyanto. “Orang Jawa itu sudah punya kebudayaan dan peradaban yang sudah lamaaaa sekali … namanya andap asor … lha kalo cuma bengok2 thok ya nggak akan berhasil brow,” tulisnya.

Sedangkan akun bernama Prabu Trisno menuliskan, “Yg jelas orang jawa tuh realistis dan bijak dalam menilai orang,,,. lha BPN aja elitnya kelakuanya gk mendidik kog minta di dukung. . . Dan yg lebih jelas pak jokowi di mata rakyat jateng orangnya lemah lembut sopan santun ramah tamah teplo silro saling menghargai dngan rakyat kecil di jaga sampai tak ada jarak mana ada presiden seperti beliau. . . -Presiden penuh dngan kelembutan dari kalangan rakyat kecil yg di benci oleh kaum-kaum yg haus kekuasaan.”

BACA | Jansen Tindaon: Tak Mungkin Prabowo Menang 62 Persen

Elektabilitas Prabowo Subianto

Sementara akun bernama Michael Sandy menghubungkan kemenangan telak Jokowi dengan penerimaan warga setempat terhadap kinerja. Sementara kubu 02 yang kata dia menghalalkan segalka cara, malah menurunkan elektabilitas Prabowo.

“Orang Jateng pinter2. Itu knp Jokowi menang telak di Jateng. Mrk liat cara Jokowi bekerja, saat bekerja masih diterpa hoax, fitnah, provokasi, dll. Tapi kinerjanya ndak berkurang, dan kondisi keamanan masih stabil. Sementara para pendukung lawan politik Jokowi yg gemar menghalalkan segala cara tsb justru malah menurunkan elektabilitas Prabowo. Org2 di 2014 yg dulu memilih Prabowo di 2019 ini berbalik memilih Jokowi, dan para swing voters kemudian memastikan pilihannya pada Jokowi,” tulisnya.

Faktor Posko Paslon 02

Sebelumnya, politikus PDIP Ganjar Pranowo mengungkapkan salah satu faktor kemenangan Paslon 01 di Jateng adalah, karena banyaknya posko pemenangan 02. Hal itu malah memberi semangat kader PDIP dan relawan untuk bekerja keras.

Namun, pernyataan Ganjar dibantah oleh Jubir BPN Andre Rosiade. Menurut Andre, kemenangan Jokowi – Ma’ruf di Jateng karena ada indikasi banyaknya kecurangan. “Ini gini sebenarnya Pak Jokowi menang di Jawa Tengah bukan karena prestasinya partai pendukung Pak Jokowi. Tapi kita temukan ada indikasi kecurangan yang luar biasa di Jawa Tengah ini,” jelas Andre kepada media.

Andre mengungkapkan banyak aparat dan ASN di Jawa Tengah yang tak netral selama Pilpres 2019. Bahkan, kata Andre, ada indikasi aparat memberi tekanan ke kepala desa untuk mendukung Jokowi – Ma’ruf. “Ada aparat yang bermain untuk Pak Jokowi. Ada indikasi mobilisasi ASN. Ada indikasi tekanan aparat ke oknum kepala desa yang harus memilih petahana,” ungkap politikus Gerindra itu.

Andre memastikan, temuan-temuan dugaan kecurangan dan pelanggaran itu telah dilaporkan ke Bawaslu. “Ini yang kami hadapi. Kecurangan luar biasa di Jawa Tengah. Makanya evaluasi kita ya sudah lapor ke Bawaslu,” pungkasnya.

PDIP dan Jokowi Melesat

Sebagaimana diketahui, perolehan suara Jokowi – Ma’ruf Amin dan PDIP melesat dari target yang ditetapkan. Merujuk ke data internal, perolehan suara Jokowi – Ma’ruf dan PDIP melebihi angka 72 persen di Jawa Tengah.

Ganjar menyebut, ada sejumlah faktor yang membuat suara Jokowi dan PDIP naik signifikan. Salah satunya, semangat kader PDIP dan relawan untuk bekerja keras karena menjamurnya posko BPN Prabowo Subianto – Sandiaga Uno di Jawa Tengah.

“Kayaknya justru poskonya (BPN) ditaruh di sana, jadi semua semangat. Jadi semua semangat, semua bekerja dan alhamdulillah di Jawa Tengah kondusif ya. Bekerjanya juga cukup serius,” ungkap Ganjar.

Selain itu, menurut Gubernur Jawa Tengah itu, banyaknya dukungan dari kelompok ulama juga menjadi salah satu penyebab Jokowi menang. Dukungan kelompok ulama ini melebur dengan mesin partai dan relawan.

“Kelompok masyarakat, kelompok ulama, kebetulan mereka solid untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf. Maka kolaborasi kekuatan besar itu membikin lompatan suara cukup tinggi. Jadi posko (BPN) di sana malah dari awal men-trigger kita untuk semangat,” ujar Ganjar.

berbagai sumber

Related posts

Leave a Comment