Listrik Padam Dua Kali Sehari, Gubsu Panggil Pihak PLN Sumut

Listrik padam dua kali sehari

topmetro.news – Listrik padam dua kali sehari di sebagian besar wilayah Sumatra Utara, yakni pada Kamis pagi dan malam (9/5/2019) kemairn. Pada saat itu pula, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, tak berada di Sumut karena mengikuti Musrenbangnas di Jakarta.

Namun kepada Gubsu kabar listrik padam itu telah sampai. Dari Jakarta pada Kamis sore, Gubernur Edy pun berpesan agar listrik tak padam, apalagi bertepatan dengan momen ibadah puasa ramadan bagi umat Islam.

Pesan Gubsu

Tak puas hanya berpesan, Gubernur Edy pun memanggil pihak PLN Wilayah Sumut, PT Pertamina Gas (Pertagas), termasuk PGN. Mereka bertemu dan membahas ketersediaan energi listrik, di Lantai 10 Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Senin (13/5/2019).

Pada pertemuan itu, Gubernur Edy yang didampingi Sekdaprovsu, Sabrina dan Kadis ESDM, Zubaidi, meminta penjelasan. Kemudian dia menekankan pentingnya peran semua pihak, tidak hanya PLN dan Pertagas, tetapi juga masyarakat, agar pasokan listrik tetap tersedia. Juga tidak terjadi lagi listrik padam dua kali sehari.

“Yang penting sekarang harapan saya, harapan masyarakat dan harapan kita bersama, listrik janganlah padam, terlebih saat ini umat Islam sedang menjalankan ibadah, itu sangat mengganggu,” tegas Gubernur Edy.

Mendengar itu, baik PLN dan Pertagas berkomitmen dihadapan gubernur bahwa listrik tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut. Senior Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumut, Taufik Hidayat, mengatakan padamnya listrik bukan faktor kesengajaan, tetapi karena gangguan yang di luar perkiraan.

Penjelasan Pihak PLN Sumut

Taufik mengatakan pihaknya sudah mengatasi gangguan tersebut. Pertama, jelas Taufik, soal rusaknya Current Transformer (CT) yang mengakibatkan hilangnya daya 638 MW, yaitu peralatan yang mengubah besaran arus dari besar ke kecil ataupun sebaliknya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dengan arus 150 kV, itu sudah diganti.

Kemudian soal rendahnya tekanan gas sangat pada MVPP (Marine Vessel Power Plant) di pembangkit listrik PLN di Belawan yang mengakibatkan pembangkit itu tidak bisa beroperasi sehingga hilang daya 438 MW, juga sudah teratasi.

“Karena rendahnya tekanan gas pada pembangkit listrik Belawan, membuat produksi listrik dari Belawan berkurang sebesar 11% dari beban puncak yang mencapai 2.200 MW,” terang Taufik.

Asisten Manajer Operasi Pertagas, Ramses Napitupulu, menambahkan sebenarnya tidak ada masalah krusial pada aliran gas Arun ke pembangkit listrik di Belawan itu. Pasokan gas menurutnya mengalir sebagaimana biasanya.

Hanya saja pada Kamis itu, kata Ramses lebih lanjut, pembangkit membutuhkan bahan bakar gas yang tinggi dari biasanya. Permintaan itu tak bisa langsung direspon, seharusnya memerlukan proses.

Penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment