Mitos Atau Fakta, Bisakah Hamil Kalau Berhubungan Intim Hanya Satu Kali

TOPMETRO.NEWS – Biasanya Ketika kita baru menikah, mungkin bertanya-tanya, apakah bisa Anda atau pasangan Anda hamil hanya dengan sekali hubungan seks? Begitu juga, dengan yang tidak memiliki rencana untuk punya anak dalam waktu dekat, wajar jika timbul kekhawatiran akan hamil setelah melakukan seks semalam. Simak faktanya berikut ini.

Apakah perempuan bisa hamil hanya dengan berhubungan seks satu kali?

Ada aktivitas seksual yang dapat menyebabkan kehamilan, ada juga yang tidak akan menyebabkan kehamilan. Hal apa saja yang tidak dapat menyebabkan seseorang hamil?

Berciuman
Seks anal
Ejakulasi di kolam renang

Hal apa saja yang bisa menyebabkan perempuan hamil?

Seks vagina dengan penis
Berbagai macam aktivitas di mana air mani dikeluarkan di sekitar vagina

Bagaimana kehamilan bisa terjadi?

Siapa yang bilang bahwa seseorang harus berhubungan seks berkali-kali agar bisa hamil? Faktanya itu hanyalah mitos. Seorang perempuan dapat hamil ketika baru sekali berhubungan seks. Proses pembuahan dapat terjadi saat indung sel telur matang, sperma berhasil menembus dan membuahi telur. Namun sebelumnya ada yang perlu Anda ketahui tentang organ reproduksi perempuan:

Ovarium (tempat sel telur disimpan, berkembang, dan akhirnya diluruhkan atau dilepaskan) Rahim (di mana telur dibuahi dan kehamilan mulai tumbuh) Saluran tuba fallopi – dua tabung tipis yang menghubungkan ovarium dan rahim

Serviks – bagian bawah rahim yang menghubungkan ke vagina tabung otot yang menghubungkan leher rahim ke luar tubuh

Pada siklus menstruasi, peningkatan estrogen menyebabkan ovarium membentuk telur dan melepaskannya, disebut juga sebagai ovulasi. Setelah terjadinya proses ovulasi, dinding rahim pun menebal, dibantu oleh hormon progesteron. Kehamilan pun siap terjadi pada fase ini. Lalu sel telur dibawa ke tuba fallopi, Jika kehamilan tidak terjadi, sel telur akan diserap oleh tubuh. Rahim pun pengalami peluruhan, dan darah menstruasi merupakan hasil peluruhan rahim.

Kehamilan terjadi saat sperma pada laki-laki bertemu dan membuahi sel telur. Sperma dapat bertahan di tuba fallopi selama tujuh hari setelah kegiatan seks. Perempuan tidak dapat hamil, jika pembuahan tersebut tidak berhasil dilakukan. Rata-rata perempuan memiliki siklus 28 hari, tetapi ini tidak bisa dijadikan parameter untuk semua perempuan, sebab ada perempuan yang siklusnya lebih pendek dan lebih panjang. Masa ovulasi memang umumnya terjadi selama 10-16 hari sebelum masa yang baru. Jadi, siklus menstruasi bisa dijadikan patokan untuk mencegah atau merencanakan kehamilan.

Ketika seks dilakukan pertama kali saat perempuan dalam masa suburnya, maka kemungkinan untuk hamil pun ada. Namun ini juga tergantung pada kondisi sperma, sebab untuk mencapai sel telur, sperma harus melewati tuba fallopi, di mana tidak semua sperma yang masuk bisa bertahan. Jika kualitas sperma yang diproduksi bagus, kemungkinan terjadi kehamilan pun tinggi.
Kondisi lain yang juga memungkinkan hamil

Ada beberapa mitos yang tersebar di masyarakat tentang mungkin atau tidaknya terjadi kehamilan, berikut ini pemaparannya:

Kehamilan tetap bisa terjadi ketika menggunakan kontrasepsi. Metode pencegah kehamilan ini bisa berupa kondom. Pencegah kehamilan tidak dapat efektif 100 persen, selalu ada kemungkinan terjadinya kesalahan, misalnya kondom yang rusak, atau Anda lupa meminum sesuai anjuran.

Kehamilan juga bisa terjadi pada masa menstruasi. Saat Anda melakukan seks ketika siklus menstruasi Anda, tidak menutup kemungkinan sperma melakukan pembuahan, sebab sperma dapat bertahan lebih dari 5 hari.

Posisi seks apapun, termasuk berdiri, dapat membuat Anda hamil. Ada mitos bahwa seks yang dilakukan dengan posisi berdiri dapat mencegah kehamilan. Namun, hal ini juga mitos. Perempuan dapat hamil dengan berbagai macam posisi seks yang dilakukannya, entah itu berbaring maupun duduk, tidak ada yang namanya posisi aman. Begitu pun dengan tempat Anda melakukan seks, ketika melakukannya sambil berendam atau pun mandi dengan shower, kehamilan tetap bisa terjadi, sperma tetap bisa melewati tuba fallopi dan membuahi sel telur.

Perempuan bisa hamil walaupun penis ditarik keluar sebelum terjadi ejakulasi. Sebelum terjadi ejakulasi, ada cairan yang keluar mengandung sperma, tetapi bukan cairan pelepasan. Hanya dibutuhkan satu sperma untuk menembus masuk membuahi sel telur, dan kita tidak tahu yang manakah sperma yang berhasil melakukan pembuahan. Hal ini juga tidak bisa menghindari Anda dari penyakit seksual menular.

Kehamilan juga bisa terjadi, walaupun perempuan pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil setelah berhubungan seks. Cara tersebut tetap tidak bisa menurunkan risiko kehamilan. Sebab sperma yang masuk ke rahim tetap akan meneruskan perjalanan untuk mencapai sel telur

Bagaimana cara mengetahui hamil atau tidak?

Kehamilan bisa diketahui dengan melakukan tes. Anda bisa membeli test pack di apotek, lalu membaca instruksi yang ada, dan melakukan tes sendiri. Anda harus mengambil urin Anda, kemudian, tunggu beberapa saat, sampai alat itu memberi tahu jawabannya. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter, jika tidak yakin menggunakan test pack. Lalu, apa saja tanda-tanda kehamilan?

Lemah
Merasa pusing
Payudara membengkak
Sakit perut dan mual
Sering buang air kecil
Kram di bagian perut bawah
Sakit punggung
Suasana hati yang berubah-ubah
Terlambat datang bulan

(TMN)

Related posts

Leave a Comment