Ronaldo Absen Lawan K-League All Star, Polisi Turun Tangan

pertandingan persahabatan

topmetro.news – Perselisihan antara Juventus dan K-League tentang tidak tampilnya Cristiano Ronaldo di laga pramusim kian serius. Masalah yang muncul usai pertandingan persahabatan itu, kini diselidiki Kepolisian Seoul.

Ronaldo dan Juventus dituding melanggar kontrak pertandingan dalam laga melawan K-League All Stars, Jumat (26/7/2019). Megabintang sepakbola Portugal itu sama sekali tidak bermain. Padahal seharusnya tampil paling tidak selama 45 menit di atas lapangan.

Hal ini membuat berang fans sepakbola Korea Selatan. Ronaldo ramai-ramai diserang warganet di akun Instagram-nya. Sedangkan pelatih Juve Maurizio Sarri beralasan bahwa pemain bintangnya itu mengalami kelelahan sehingga tidak dimainkan.

Oh Seok-hyun, pengacara dari L.K.B dan Parnets melaporkan Ronaldo dan Juventus kepada polisi. Event organizer pertandingan persahabatan itu, TheFasta, juga ikut dilaporkan atas tuduhan penipuan.

Pengacara menuntut kompensasi atas tidak bermainnya Ronaldo. Setidaknya ada 2.000 orang yang menuntut ganti rugi. Demikian diwartakan AS.

Citra Ronaldo

Ronaldo diancam hukuman berupa setahun penjara. Meskipun hampir tidak mungkin kembali ke Korea untuk menghadapi dakwaan tersebut, citra Ronaldo benar-benar sudah rusak di mata fans di sana.

Juventus diklaim melanggar banyak kesepakatan, saat beruji coba menghadapi K-League All Star. Otoritas liga Korea Selatan menilai Bianconeri sombong.

Salah satu destinasi pramusim Juventus adalah berkunjung ke Korea, dengan menghadapi K-League All Star di Seoul World Cup Stadium, Jumat (26/7/2019). Dalam laga itu, Juventus tidak memainkan bintang utamanya yakni Cristiano Ronaldo. Hal itu rupanya membuat fans sepakbola Korea sangat kesal.

Disebutkan, Juventus dan K-League sedianya sudah membuat kesepakatan dengan memainkan 70 persen pemain intinya. Termasuk Ronaldo selama 45 menit. Namun, Si Nyonya Tua tidak menurunkan top skorernya musim lalu. Dia diklaim pelatih Maurizio Sarri mengalami masalah pada ototnya.

Namun, banyak yang beranggapan Ronaldo memang tak mau bermain setibanya di Korea. CEO The Fasta, promotor pertandingan, Robin Jang, sudah berusaha berbicara kepada Wakil Presiden Juventus Pavel Nedved. Namun, Nedved juga tak bisa membantu bila CR7 memang tak mau bermain.

BACA | Tottenham Hotspur Juara Audi Cup 2019

Permintaan Juventus

Yang bikin K-League tambah kesal, Juventus rupanya meminta kick off pertandingan persahabatan itu diundur. Pasalnya, Juventus sendiri telat datang ke stadion karena pesawatnya delay.

Tak cuma menundanya, Juventus pun ingin durasi pertandingannya dikurangi menjadi 80 menit. Juara Serie A musim lalu itu hanya ingin bermain 40 menit di tiap babak, dengan waktu istirahatnya 10 menit. Namun, K-League menolaknya dengan alasan aturan FIFA menyebut laga harus berdurasi 45 menit.

Belum lagi sesi tanda tangan yang membuat banyak penggemar kecewa. Banyak yang pulang dengan tangan kosong, meski sudah membayar 400 ribu Won atau sekitar Rp4,7 juta. Di mana penggemar seharusnya bisa mendapat tanda tangan dan makan malam bersama pemain Juventus.

Imbas masalah itu, K-League pun melayangkan protes ke Serie A dan AFC. Dalam pernyatannya, liga Negeri Gingseng kesal betul dengan ulah raksasa Italia tersebut. “Juventus tidak sopan dan sombong. Rasa pengkhianatan yang dirasakan oleh 60.000 penggemar tidak bisa diabaikan,” pernyataan K-League

Ada pun Juventus mendapat bayaran sekitar 3,5 miliar Won atau sekitar Rp41,4 miliar. Namun, Juventus bisa terancam penalti yang menyebabkan mereka membayar denda sebesar 800 juta won atau Rp9,4 miliar.

sumber | detikSport

Related posts

Leave a Comment