Petani Musim Panen Padi, Padahal Musim Kemarau di Lamongan

Musim panen padi

Topmetro.News – Musim panen padi kini menyelimuti petani di Desa Truni, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Bahkan, panen itupun dihadiri langsung pihak Dirjen PSP Kementerian Pertanian RI, beserta beberapa Forkopimda Lamongan. Jumat (13/9/2019).

Musim panen padi2
foto kiriman |admin@pendam5brw.online

Musim Panen Padi, Keluar 10 Ton

Bupati Lamongan, H. Fadeli mengatakan jika para petani di Desa itu telah berhasil memanen 10 ton padi per hektar. Hasil itu, menurutnya, merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Lamongan.

“Hasil itu, diluar perkiraan. Apalagi, sekarang memasuki musim kemarau,” ujarnya.

Senada, Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono
menuturkan jika dirinya sangat mengapresiasi hasil panen tersebut.
Pasalnya, hasil itu, dinilai mampu mendongkrak program Pemerintah,
terlebih upaya peningkatan swasembada ketahanan pangan.

Babinsa Diperintahkan

Tidak hanya itu saja, mantan Danyonif Raider 500/Sikatan itu
juga menegaskan jika dirinya akan terus memerintahkan seluruh Babinsa di
wilayah tugasnya, agar ikut berperan aktif ketika melakukan pendampingan
terhadap para petani di setiap Desa.

“Babinsa, harus bisa membantu dan mengatasi kesulitan para
petani. Mereka (Babinsa), nantinya juga bersinergi dan berkoordinasi
dengan stakeholder terkait,” tegasnya.

baca juga | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, – Untung ada TNI. Itu yang ada dalam pikiran penulis manakala beberapa waktu lalu, penulis membaca berita tentang penemuan seorang anak yang hilang atas nama Johanis Kanimu berusia 13 tahun. Konon anak tersebut tersesat selama dua pekan di dalam hutan, karena terpisah dengan orang tuanya ketika sedang berburu di Kampung Tanas, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke-Papua.

Ya, anggota Yonif MR (Batalyon Infanteri Mekanis Raider) 411/Pandawa Kostrad yang sedang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia–Papua Nugini (RI-PNG), berhasil menemukan anak yang hilang itu.

Sekadar diketahui 8 orang personel Yonif 411/Pandawa Kostrad di Pos Kalimaro selanjutnya mengantarkan Johanis Kanimu kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua itu bernama Melianus Kanimu dan Sensea Ndiken. Mereka berada di sebuah perkampungan di Obaathrow, Distrik Jagebob. Diketahui pula, ikhwal penemuan anak hilang yang tersesat di hutan selama dua pekan itu awalnya diterima info dari warga setempat.

Setelah menerima info berharga ini, petugas TNI lantas mencari keberadaan si anak. Hingga akhirnya mereka bisa dipertemukan dengan keluarganya dengan kondisi selamat, meski kondisi Johanis Kanimu sempat drop dan trauma.

Salah satu fakta ini menunjukkan betapa TNI dekat dengan masyarakat. Bisa dibayangkan betapa bersyukurnya orang tua Johanis Kanimu karena anak mereka ditemukan dalam kondisi selamat.

Tak bisa dipungkiri pula, tugas TNI tak cuma menjaga stabilitas keamanan nasional, menjaga keutuhan NKRI, mengantisipasi ancaman bahaya dari luar. TNI senantiasa menjaga NKRI dari seluruh lini, baik lini perbatasan Indonesia dengan negeri tetangga. TNI juga memiliki tugas dan tanggungjawab besar yakni menjaga batas-batas teritorial laut dan udara.

Mungkin masih jelas di ingatan kita, bahwa tahun 2018 lalu sekitar bulan Oktober, dua unit pesawat asing tak dikenal masuk wilayah Natuna. Ikhwal masuknya pesawat asing itu awalnya info diterima Komando Setor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas).

reporter | jeremitaran

kiriman |admin@pendam5brw.online

Related posts

Leave a Comment