Buku Pelajaran tak Ada, Orangtua Murid SDN 066656 Medan Demo di Depan Sekolah

Dana BOS

topmetro.news – Ratusan murid SDN 066656 Medan Jalan Sembada Raya, Kecamatan Medan Selayang, sejak TA 2019, belajar tanpa buku pedoman. Hal ini karena sekolah tersebut belum membeli buku pelajaran. Khususnya buku agama, olahraga, dan Bahasa Inggris. Penggunaan Dana BOS pun dipertanyakan.

Akibatnya, sejumlah orangtua murid melakukan demo di depan halaman pintu masuk SD tersebut, Senin (14/10/2019). “Kami orangtua meminta kepada Walikota Medan Dzulmi Eldin agar segera mencopot Nisma Hannum Nasution dari jabatannya sebagai Kepala SDN 066656 Medan,” kata beberapa orangtua murid. Antara lain, Mawan Marlina Sinurat, Bambang Ginting, Ratna Siregar, bersama orangtua lainnya di lokasi tersebut.

Mereka juga mohon kepada Walikota Medan, agar secepatnya memproses masalah ini. Karena situasi yang sudah tidak nyaman dan kondusif saat ini. Bahkan saat ini sejumlah orangtua harus memfotokopi buku panduan agar anak-anaknya bisa mengikuti pelajaran di sekolah.

“Kalau pun ada, bukunya koyak. Akibat masalah buku ini, membuat sejumlah para orangtua murid meliburkan anak-anak selama tiga hari ke depan,” paparnya.

Dana BOS

Pihaknya juga mempertanyakan penggunaan Dana BOS di SDN 066656 Medan. Sebab pada kepala sekolah sebelumnya, penggunaan Dana BOS selalu transparan. “Tetapi sejak Ibu Nisma Hannum Nasution ini menjadi kepsek dalam dua tahun ini, Dana BOS semua serba tertutup. Khususnya bagi kami orangtua pengurus komite sekolah di SD ini,” kata Mawan.

Dia juga menyampaikan, Nisma Hannum Nasution SPd, selaku Kepala SDN 066656, diduga memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi. Dengan menerima guru honor tanpa latar pendidikan sesuai dan harus membagi jam mengajar guru tetap. “Bahkan guru honor lama terpaksa keluar akibat tak tahan dengan kepemimpinan kepsek sekarang ini. Ada juga orangtua murid mau meleges ijazah anaknya, pihak sekolah tidak mau meleges dikarenakan kepsek tak ada. Gimana seperti ini pelayanan sekolah. Ini sama saja mempersulit administrasi sekolah,” ujarnya.

Dikatakan Mawan lagi, Nisma Hannum Nasution SPd pernah membatalkan upacara sebanyak dua kali tanpa keterangan apa pun. Padahal murid dan guru sudah membentuk barisan. “Jadi kami menilai, Nisma Hannum Nasution SPd, selaku Kepala SDN 066656 tidak memperhatikan nasib kurang lebih 270 siswa yang bersekolah dengan tidak memperhatikan pendidikan dan pengajaran yang berkesinambungan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mohon kepada Pak Walikota dapat segera memproses dan mencopot jabatan Kepala Sekolah Nisma Hannum Nasution SPd dan segera mengusut atas dugaan penyalah gunaan Dana BOS,” ujarnya.

Masalah lain, kata dia, pengutipan uang fotokopi SKHUN TA 2018/2019 sebesar Rp15 ribu. lalu tidak menerima murid pindahan dengan alasan yang tidak jelas. Melibatkan anggota keluarga untuk mengatur guru-guru yang ada di sekolah dan berbicara tidak santun. “Banyaknya tugas yang dilalaikannya sampai saat ini, kami melihat tidak ada gagasan yang membangun proses belajar mengajar. Anak-anak belajar dengan sarana dan prasarana yang minim. Seharusnya kepsek tidak keberatan mengeluarkan dana untuk keperluan sekolah. Karena bukan dari kantong pribadi tetapi difasilitasi pemerintahan melalui Dana BOS,” katanya.

Bantahan Kepsek

Saat berita ini dikonfirmasi wartawan bersama para orangtua murid kepada Nisma Hannum Nasution, dia mengatakan, masalah buku ditanya aja kepada guru masing-masing sesuai kelas, kenapa tidak ada. “Tapi mengenai buku Agama Islam dan Kristen sudah saya pesan sama percetakannya. Tapi sampai sekarang buku itu tidak datang. Saya pun heran kenapa tidak datang,” jelasnya tanpa mau menjelaskan alasannya.

Sementara untuk Bahasa Inggris, kata dia, itu hanya pelajaran tambahan. “Istilahnya, bukan wajib kali seperti buku K13. Sama guru Bahasa Inggris jug sudah saya bilang itu. Karena di tingkat SD belum wajib kali itu Bahasa Inggris,” ujarnya.

Dia juga membantah ada anak murid diliburkan terkait masalah buku ini, apalagi sekolah sebentar lagi mau ujian.

Saat ditanya kembali oleh Mawan Marlina Sinurat kepada Nisma, kenapa buku Bahasa Inggris tidak ada, dijawab kepsek tersebut dengan suara keras, “Dimakan!”

Saat ditanya mengenai desakan tuntutan para orangtua murid ke Nisma, kepsek itu hanya mengatakan, dirinya justeru meminta para orangtua murid membantu perpindahannya dari SD 066656 Medan tersebut. “Saya sudah usahakan agar keluar dari sekolah ini. Tapi dinas bilang sabar,” ujarnya.

Terkait penambahan yang dilakukannya, kata dia, itu akibat guru kurang di SD tersebut. Dia membantah telah melakukan pemecatan sejumlah guru honorer. Demikian juga terkait upacara, dirinya tidak pernah melarang upacara seperti yang disampaikan pengunjukrasa tersebut.

Ketika disampaikan bahwa keterangan itu akan ditulis di media, dia bertanya untuk apa. Lalu wartawan mengatakan, supaya dibaca Walikota Medan. “Walikota bapak, saya bisa hadapi?” katanya.

reporter | Erris JN

Related posts

Leave a Comment