Sering Merusak Jaring, Ikan Sapu-Sapu Dianggap Hama di Aceh Singkil

nelayan sungai di Aceh Singkil

topmetro.news – Ribuan bahkan jutaan ikan sapu-sapu atau biasa disebut nelayan sungai di Aceh Singkil sebagai ‘Ikan Indosiar’, sudah mendiami sungai dan anak sungai di Aceh Singkil beberapa tahun terakhir.

Invasi ikan sapu-sapu ini sudah cukup mengganggu para nelayan sungai di Aceh Singkil. Terutama karena menyebabkan kerusakan pada jaring para nelayan.

Ikan sapu-sapu saat ini menjadi hama bagi para nelayan. Bagaimana tidak, setiap menjaring, para nelayan mengeluhkan banyaknya ikan ini ikut terangkat dan menghancurkan jaring mereka.

Jul (37), seorang nelayan sungai mengatakan, setiap menjaring atau menjala ikan di sungai maupun anak sungai, ikan sapu-sapu ini minimal ada 30 ekor ikut terangkat.

“Kami merasa kewalahan dengan perkembangan ikan sapu-sapu ini yang tidak mau habis. Jaring-jaring kami habis hancur dibuatnya,” kata Jul.

“Kami berharap kepada instansi terkait agar dapat membasmi ikan sapu-sapu ini. Kami menduga ikan inilah yang menghabisi ikan-ikan yang lain di sungai ini,” tuturnya lagi.

“Selain sulit untuk melepaskan dari jaring, ikan ini juga tidak ada yang menampung. Kegunaan dari ikan mengerikan seperti ini juga tidak kami ketahui. Apalagi saat saat musim banjir seperti ini, ribuan ikan ini akan tertangkap jaring, karena mereka akan naik ke atas,” imbuhnya.

Menguasai Sungai

Ikan sapu sapu hama besar bagi nelayan sungai di Aceh Singkil | topmetro.news

Dari berbagai sumber yang dirangkum reporter topmetro.news terkait ikan sapu-sapu, disebutkan, hewan dengan nama ilmiah ‘Glyptoperichthys Gibbiceps’ ini merupakan ikan yang memiliki warna tubuh coklat hitam kekuningan dengan sirip punggung yang besar.

Ikan ini dapat tumbuh hingga mencapai ukuran panjang total 50 cm. Dan dapat hidup lebih dari 20 tahun. Ikan dari ‘Famili Loricariidae’ ini memiliki nama lain atau sinonim dengan ‘Ancistrus Gibbiceps’ dan ‘Pterygoplichthys Gibbicep’.

Hal yang membuat ikan sapu-sapu disebut ikan invasif, karena dampak yang dapat ditimbulkannya, meliputi perubahan struktur lingkungan perairan. Juga gangguan rantai makanan. Serta persaingan dengan spesies endemik dalam hal pemanfaatan sumberdaya penting seperti makanan dan ruang hidup. Kemudian menyebabkan perubahan komunitas tumbuhan air dan kerusakan pada alat tangkap ikan.

Jika ikan dibiarkan berkembang biak di sungai, maka ikan-ikan kecil yang ada di sekitarnya bisa habis. Akibatnya, sapu-sapu menguasai perairan baik itu di laut maupun di sungai atau danau. Untuk itu, diharap kepada masyarakat, jangan membuang ikan jenis invasif itu ke perairan sungai. Karena perkembangbiakanya yang sangat cepat.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment