Harga Sawit Naik Dongkrak Nasib Petani dan Biodisel

Harga Sawit Naik

topmetro.news – Harga sawit naik diikuti kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) dunia ikut mendongkrak harga tandan buah segar (TBS) tingkat petani. Kenaikan ini menyusul ditingkatkannya penggunaan bauran biodisel B20 & B30 oleh produsen tanaman sawit Malaysia dan Indonesia.

Harga Sawit Naik Dongkrak Kinerja Ekspor

Kondisi itu membangkitkan optimisme Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, yang berikrar mengevaluasi perjanjian-perjanjian dagang yang tidak mendongkrak kinerja ekspor Indonesia terutama terkait CPO.

artike untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

“Perlu negosiasi ulang, dan saya terus berkoordinasi dengan bu Retno Marsudi (Menteri Luarnegeri) karena masih terdapat banyak perjanjian dagang yang diskriminatif terhadap sawit,” ujarnya kepada wartawan, Senin (4/11/2019).

Disebabkan Cuaca Kering

Kenaikan harga CPO dunia disebabkan cuaca kering beberapa bulan terakhir dan berkurangnya stok CPO lantaran produsen sawit, Indonesia & Malaysia, memaksimalkan bauran disel mulai campuran sawit dengan BBM (biodisel) 10% atau B10, B20, B30, B50.

Malaysia menggenjot B10 ke B20 sedangkan Indonesia mendongkrak pemakaian B20 ke B30 mulai 1 Januari 2020 dilanjut B50 awal 2021.

Bagi Indonesia, kata dia, seperti pernah diungkap Presiden Joko Widodo, biodisel B20 telah menghemat 5,5 miliar dolar AS dimana Januari-Juli 2019 menghemat 1,66 miliar dolar AS setara Rp 23,76 triliun. B20 juga, katanya, telah menurunkan impor solar bulanan.

Serap 11 Juta Ton Sawit Domestik

Sementara bagi Malaysia, seperti dinyatakan Tan Sri Datuk Yusof Basiron, implementasi bauran biodisel oleh Indonesia & Malaysia mampu menyerap 11 juta ton minyak sawit domestik pada 2020 di tengah prediksi permintaan minyak sawit global bisa bertambah 5 juta ton tahun 2020.

“Permintaan minyak sawit secara global akan terus tumbuh meski ada tensi perang dagang dan proteksionisme,” ujar Direktur Eksekutif Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit (CPOPC) saat Konferensi Minyak Sawit di Indonesia (IPOC) 2019, di Nusa Dua, Bali, Jumat (1/11/2019) silam.

baca berita terkait | HARGA SAWIT ‘TERJUN BEBAS’ JELANG IDUL FITRI

Seperti pernah diwartakan Topmetro.News sebelumnya, jelang perayaan Idul Fitri harga sawit ‘terjun bebas’. Itu ditandai dengan penjualan tandan buah segar (TBS) di sejumlah pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO. Kuat dugaan harga sawit ‘terjun bebas’ lantaran pengaruh penurunan harga minyak mentah kelapa sawit atau CPO dunia.

Sekadar diketahui di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, harga komoditi ekspor ini mengalami penurunan yang cukup drastis.

“Harga sawit turun berkisar Rp 60 hingga Rp230 per kilogram di seluruh pabrik di daerah ini,” kata Sudianto, Kasi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Minggu (10/8/2018).

Dia menyebut, 10 pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO di daerah itu membeli tandan buah segar milik petani setempat.

Harga sawit di pabrik PT AMK turun dari sebesar Rp 1.245 per kg menjadi Rp 1.185 per kg, harga sawit di pabrik PT DDP Ipuh dan Lubuk Bento turun dari sebesar Rp 1.250 per kg menjadi Rp 1.160 per kg.

Harga sawit di pabrik PT BMK turun dari Rp 1.320 per kg menjadi Rp 1.120 per kg. Begitupun di PT USM turun dari Rp 1.370 per kg menjadi Rp 1.180 per kg.

sumber | poskotanews

Related posts

Leave a Comment