Rapat Reaksi Cepat Pemkab Aceh Singkil Menangani Bangkai Babi di Sungai

persoalan bangkai babi

topmetro.news – Pemkab Aceh Singkil, Jumat (15/11/2019), menggelar rapat koordinasi pimpinan daerah dengan instansi terkait upaya reaksi cepat untuk menangani persoalan bangkai babi.

Sebagaimana diketahui, puluhan babi yang diduga terserang Virus Hoq Cholera terlihat mengapung melintasi Sungai Aceh Singkil beberapa waktu terakhir.

Acara rapat koordinasi tersebut dihadiri Wakil Bupati Aceh Singki, Sekretaris Daerah, Kalak BPBD, Asisten II, Kadis DTPHP, Sekretaris Kesehatan, Ketua MPU, dan Camat Singkil.

Kesimpulan Rapat

Ada pun kesimpulan hasil rapat mengenai dampak dari kasus ‘Flu Babi Afrika’ yang santer dan menjadi perbincangan hangat masyarakat Aceh Singkil tersebut ialah:

  1. Dinas DTPHP: Bahwa Virus Hoq Cholera atau Virus Babi Afrika tersebut tidak menular pada manusia, karena berlainan gen.
  2. Dinas Kesehatan: Bangkai babi yang hanyut tidak berdampak pada kesehatan.
  3. Majelis Permusyawaratan Ulama: Di seputaran bangkai babi, apabila merubah warna, bau, dan rasa jangan digunakan untuk bersuci karena sudah najis.
  4. BPBD: Siap melakukan evakuasi bangkai babi yang hanyut di Sungai Singkil.

Sementara itu Wakil Bupati Aceh Singkil Sazali menambahkan, bahwa bangkai-bangkai babi tersebut diperkirakan hanyut dari Lawe Alas. “Perkiraan awal, bangkai babi tersebut hanyut dari atas sana.Yakni dari hulu Sungai Singkil,” ucap Sazali.

BACA JUGA | Wabah Virus Babi Sudah Memasuki Perairan Aceh Singkil

Dampak Bangkai

Disampaikannya, masyarakat tidak perlu takut dengan virus tersebut karena tidak berbahaya bagi manusia.

“Mengenai pencemaran sudah kita ambil kesimpulan, bahwa dampak najis dari bangkai tersebut hanya di seputaran hewan tersebut. Dan sudah dijelaskan oleh Ketua MPU tadi,” tutur Sazali.

“Namun untuk sementara waktu PDAM kita suruh matikan dulu, sampai air sungai dinyatakan bersih,” terangnya lagi.

Namun, lanjut wakil bupati, bagi masyarakat tidak perlu takut mengkonsumsi ikan. Karena virus itu tidak berdampak pada ikan.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment