Dianggap Menyudutkan, Wakil Bupati Bantah Laporan Pandangan Umum DPRK Aceh Singkil

Wakil Bupati Aceh Singkil

topmetro.news – Wakil Bupati Aceh Singkil membantah hasil laporan paripurna pandangan umum anggota DPRK yang mengatakan bahwa pada saat rapat pengantar nota keuangan ia (wbup-red) keluar dari sidang rapat paripurna tanpa memberi informasi.

Sehingga sidang paripurna penyampaian pengantar nota keuangan rancangan Qanun APBK Aceh Singkil Tahun 2020 waktu itu harus ditunda. Lalu asumsi publik yang beredar, wakil bupati keluar ruangan ketika ada pembahasan terkait usulan pembelian mobil dinas wabup.

Dalam paripurna itu, usulan pembelian mobil dinas wakil bupati dianulir.

Saat dikonfirmasi reporter topmetro.news di kediamannya, Wakil Bupati Aceh Singkil Sazali pun menegaskan, bahwa tidak benar informasi yang disampaian salah satu anggota DPRK kepada Bupati Aceh Singkil pada saat paripurna pandangan umum tersebut.

“Saat itu saya meninggalkan Gedung DPRK Aceh Singkil karena sudah memberitahukan kepada anggota dewan. Dan bahkan nyaris semua anggota dewan disitu saat saya meminta pamit. Saya pamit pulang setelah terlebih dahulu menghubungi bupati agar bupati saja yang menghadiri sidang tersebut. Dan Beliau mengamini,” ucap Sazali.

Bukan Masalah Mobil Dinas

Disinggung apakah Sazali keluar dari rapat paripurna karena tak mendapat persetujuan pengadaan mobil dinas wakil, dia juga membantah. “Menyoal pengadaan mobil itu saya tidak ada mempermasalahkan. Yang penting bagi saya semua yang terkait dapat menerima akan hal tersebut,” jelasnya.

Apalagi, kata dia, usulan pengadaan mobil itu bukan hanya mobil dinas wakil. Tetapi mobil dinas masing-masing untuk bupati, ketua dan wakil ketua DPRK, juga ada diusulkan.

“Intinya perlu diketahui bersama, saya keluar sidang paripurna tidak tanpa keterangan. Saya keluar banyak yang tahu. Jadi kalau ada yang mengatakan saya keluar sidang karena masalah pengadaan mobil dinas wakil, itu tidak benar,” ucap Sazali.

“Sedikit saya jelaskan, saat itu saya keluar karena ada kesepakatan antara banggar dan TAPK yang dianulir oleh sebagian anggota banggar. Yaitu tentang pengadaan mobil dinas. Yang dimana TAPK tidak dapat menerima. Setelah kami komfirmasi ke bupati dan jawaban bupati bahwa ia juga tidak sependapat dan mengatakan ‘rapatnya ditunda dulu sampai saya pulang’,” ucap Sazali menirukan ucapan Bupati Aceh Singkil Dulmusrid.

“Makanya saya pulang. Namun tetap saya beritahukan kepada anggota dewan waktu itu. Bila hal itu ada menjadi poin yang dibahas oleh anggota dewan dalam paripurna pandangan umum itu, saya rasa sudah tidak benar,” imbuhnya.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment