Reses di Medan Tembung Edwin Nasution Diupa-upa Konstituen

Edwin Sugesti Nasution

topmetro.news – Berbeda dengan suasana di dua tempat sebelumnya. Reses I Tahun 2019 Masa Sidang I Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PAN Dapil III (Medan Tembung, Medan Perjuangan dan Medan Timur) 17-22 Desember 2019, Edwin Sugesti Nasution SE MM mendapat ‘surprise’ diupa-upa konstituennya.

“Dalam Suku Batak diupa-upa itu cenderung untuk mengembalikan semangat seseorang. Pak Edwin ketika ikut Pileg Kota Medan sebelumnya mungkin semangatnya sempat terkuras. Dengan diupa-upa agar semangatnya untuk memperjuangkan nasib warga masyarakat kembali seperti semula. Nasi kuning menggambarkan buah perjuangan Pak Edwin nantinya berkilau seperti emas,” ucap tokoh masyarakat setempat H Nasrul Harahap.

Warga tidak menyia-nyiakan momen reses yang berlangsung di Jalan Letda Sujono, Gang Taqwa, Lingkungan II, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung tersebut. Lagi-lagi keluhan krisis air bersih di Dapil ketika Edwin ikut di bursa Pileg 2019 tersebut menyeruak.

Sambung PDAM Rp3 Juta

Warga Gang Madrasah Lingkungan II misalnya sampai sekarang belum bisa mendapatkan pelayanan PDAM Tirtanadi Sumut. Anehnya warga justru diberikan solusi yang membuat perasaan miris. Warga dibebankan biaya tambahan Rp3 juta per pelanggan agar PDAM Tirtanadi bisa menambah sekaligus menyambungkan pipa saluran air ke rumah-rumah warga di gang tersebut.

Menyikapi keluhan tersebut, Edwin juga Ketua FPAN DPRD Kota Medan menawarkan beberapa opsi. Mengupayakan terbukanya pintu dialog dengan perusahaan air bersih kebanggan Sumut tersebut beserta stakeholder lainnya agar warga tidak terlalu dibebani.

Tidak bisa dipungkiri bahwa warga Medan merupakan merupakan pelanggan terbesar. PDAM Tirtanadi Sumut idealnya proaktif menyahuti keluhan dimaksud.

Opsi lainnya, dengan semangat kebersamaan dengan swadaya berapa kemampuannya. Langkah selanjutnya akan diupayakan bagaimana warga bisa mendapatkan pelayanan air bersih.

“Saya juga malu bila dapil saya kurang diperhatikan. Harapan saya dan harapan bapak ibu sekalian adalah untuk lebih baik di hari ke depan,” tegasnya yang disambut aplaus ratusan konstituen.

Semangat Gotong Royong

Sedangkan persoalan banjir, imbuh Edwin Sugesti Nasution, memang perlu sinergisitas antara aparatur pemerintahan di tingkat lingkungan, kelurahan, kecamatan dan Pemko Medan bersama masyarakat. Perbaikan drainase dilaksanakan diupayakan jangan sampai mengganggu kenyamanan warga.

Kepling bersama warga setempat sebaiknya kembali menghidupkan semangat gotong royong secara periodik. Untuk membersihkan saluran parit dan menanamkan budaya malu membuang sampah sembarangan.

Dukung Kreatifitas Warga

Dalam kesempatan tersebut Edwin menyampaikan apresiasi atas harapan yang disampaikan Sofiana. Sofiana beserta tetangga lainnya kreatif dan memiliki skill menjahit busana namun terbentur modal dan pemasaran. Menurut Edwin, langkah pertama agar diurus lebih dulu badan hukum kelompoknya. Dia siap mengetuk pintu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar usaha kreatif mereka bisa diakomodir.

Sementara menyahuti pertanyaan seputar tudingan miring seolah kepling ‘pilih kasih’ menentukan warga yang mendapatkan bantuan tunai maupun nontunai, Erma Kumala Sari selaku mewakili Dinsos Kota Medan menguraikan, Program Keluarga Harapan (PKH) semua harus lebih masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Namun sejak 2015 belum ada pendataan ulang fakir miskin dan warga tidak mampu.

Verifikasi data dimaksud baru ditampung pada PAPBD Kota Medan. Untuk Medan Utara yakni Medan Belawan, Medan Deli, Medan Labuhan dan Medan Marelan. Sedangkan keluhan seputar iuran BPJS, timpal Edwin, FPAN dan anggota dewan lainnya sedang berusaha memperjuangkan. Agar seluruh warga yang memiliki KTP Kota Medan secara gratis tercover di pelayanan kesehatan Kelas III.

reporter | Robert Siregar

Related posts

Leave a Comment