Desiminasi EFTA-CEPA, Swiss Komitmen akan Berinvestasi Sumut

Swiss Komitmen

topmetro.news – Pemerintahan Swiss Komitmen akan berinvestasi di Indonesia dan akan segera terwujud, salah satu daerah yang dilirik adalah Provinsi Sumatera Utara. Sejumlah perusahaan asal Swiss itu menyatakan minatnya untuk berinvestasi.

Demikian Direktur Perundingan Bilateral Kementrian Perdagangan RI melalui Kasan dalam pembukaan kegiatan Desiminasi Indonesia -European Free Trade Association (EFTA) Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) di Hotel JW Marriot, Rabu (5/1/2020).

Dalam sambutannya Kasan mengungkapkan perjanjian kerasama ini tidak hanya di daerah Sumateta Utara, akan tetapi sebelumnya Pemerintah Indonesia juga sudah melakukan kunjungan ke negara Swiss untuk memperkenalkan produk andalan yang ada di Indonesia.

Swiss Komitmen akan Berinvestasi Merupakan Langkah Awal Yang Baik

“Artinya, kunjungan yamg dilakukan berbuah manis dan pemerintaham Swiss bersama investornya siap melakukan kerjasama dan jaminan untuk kemudahan para investor akan dijamin,” ujar kasan.

Lanjut Kasan, road show perjanjian dagang Indonesia- IE CEPA akan terwujud karena ini merupakan awal langkah yang baik dalam perdagangan di Indonesia.

Swiss Komitmen

“Diakuinya selama ini negara China menguasai bisnis perekonomian akan tetapi untuk mendokrak Desiminasi Indonesia-EFTA ini maka negara Swiss sangat serius melakukan kerjasama ini,” ujar Kasan.

Sementara Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz di hadapan para investor menyebutkan kalau Sumaters Utara memiliki potensi investasi yang cukup besar. Apalagi, perannya sangat penting untuk pergerakan ekonomi.

Swiss Komitmen Datang Bersama 10 Perusahaan

Dengan kehadiran mereka bersama 10 perusahaan asal Swiss ke Sumut guna menjajaki kerjasama menggarap potensi tersebut.

Adapun ke 10 perusahaan itu adalah Swiss Cham, PT. Anugerah Pharmindo Lestari (APL), PT. Clariant Adsorbents Indonesia, PT. Buhler Indonesia, dan Japan Tobacco International (JTI).

Selain itu, ada PT. Asuransi Adira Dinamika yang saat ini menjadi bagian dari Zurich Insurance Grop, PT HILTI Nusantara, PT. Endress+Hauser Indonesia, Regal Springs Indonesia, dan Syngenta.

Swiss Komitmen

“Investasi ini akan dilakukan oleh perusahaan, bukan pemerintah. Jadi nantinya perusahaan yang langsung menentukan apa yang akan diinvestasikan,” katanya.

Sementara Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah yang diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Zoni Waldi mengatakan sangat menyambut baik rencana investasi perusahaan asal Swiss berinvestasi di daerah. Apalagi, ada sejumlah potensi investasi yang dapat dikerjasamakan.

Baca Juga: Berpotensi Tingkatkan Investasi, Wagub Sumut Terima Duta Besar dari Swiss

Salah satunya, kata dia, pemprov saat ini banyak melakukan pembangunan sport center untuk persiapan penyelenggaraan PON 2024. Di sektor pariwisata, Sumut juga memiliki Danau Toba yang merupakan salah satu dari lima destinasi super prioritas Indonesia yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo.

Selain itu juga, Sumut memiliki perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia, karet, cokelat, teh, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, tebu dan tembakau.

Namun dari beberapa komoditi ini perkebunan merupakan salah satu potensi unggulan mulai dari kelapa sawit, karet, kakao dan kopi.

Masih lanjut Zoni, Sumatera Utara juga merupakan salah satu penghasil sumber energi dari panas bumi dan pembangkit listrik tenaga air serta memilik pelabuhan Kuala Tanjung dan Belawan yang merupakakn sentra bisnis terbesar nantinya .

“Dengan penguatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara EFTA melalui perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif tentunya akan memungkinkan peningkatan dan diversifikasi perdagangan dan investasi dua arah. Tentunya akan membuka lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraaan di Indonesia dan negara negara EFTA ,” tuturnya.

Dalam agenda kegiatan Deseminasi Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) ini juga dihadiri Chairman of Swisscham Indonesia Lufhti. Ada juga Ketua Kelompok Perundingan Indonesia EFTA Soemadi DM, dan Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumut Hendra dan jajaran Pemprovsu.

Penulis :ERRIS

Related posts

Leave a Comment