Tolak Omnibus Law, Ratusan Massa Gelar Aksi di Fly Over Amplas Medan

Massa gabungan elemen

topmetro.news – Massa gabungan terdiri dari elemen pelajar, mahasiswa, buruh, petani, driver ojek online (ojol), supir angkot, organisasi perempuan, dan sektor-sektor lain, menggelar aksi demo di Fly Over Amplas menuju Simpang Tritura, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Kamis (16/7/2020).

Aksi massa tersebut menuntut penggagalan pemberlakuan Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Selain itu, mereka menuntut pemberlakuan pendidikan gratis untuk pelajar dan mahasiswa. Massa juga menuntut agar kapitalisme dihancurkan.

Pantauan topmetro.news, massa menggelar aksi secara ‘longmarch’ dengan titik kumpul di Simpang Marindal Medan mulai pukul 08.00 WIB. Kemudian massa tiba di Fly Over Amplas sekira pukul 11.45 WIB.

Koordinator Aksi Martin Luis dalam keterangannya mengatakan, kumpulan massa terjun ke jalanan lantaran RUU Omnibus Law tidak berpihak pada buruh, mahasiswa, pelajar, serta sektor lainnya. Menurutnya, Omnibus Law sangat merugikan Rakyat Indonesia. Hal itu karena Omnimbus Law bertentangan dengan UUD RI 1945.

Menurut peserta aksi yang diwakilkan Martin, jika nantinya Omnibus Law disahkan, maka akan mengakibatkan kemunduran bagi rakyat. Juga akan mengurangi pesangon bagi buruh yang di PHK, hilangnya upah minimum, serta penerapan upah kerja dan melegalkan praktik perampasan tanah.

“Omnibus Law juga memberikan kesempatan bagi tenaga asing, hilangnya tanggung jawab negara untuk jaminan sosial bagi rakyat, dan akan semakin massif praktik komersialisasi pendidikan,” tambah Martin.

Terus Menentang Omnibus Law

Ia mengaku, mereka akan terus menegaskan untuk menentang dan menolak Omnibus Law demi kepentingan Rakyat Indonesia. Martin mengatakan, seruan itu akan terus diteriakkan apabila pemerintah masih mengeluarkan kebijakan anti-rakyat.

“Tim aksi akan melakukan aksi jika sepanjang pemerintah masih anti rakyat. Maka sepanjang itu juga kita akan mengupayakan persatuan dari seluruh elemen rakyat untuk menentang dan menolak kebijakan pemerintah yang sangat-sangat liberal,” jelas dia.

Berdasarkan pantauan di lokasi, para peserta aksi yang membawa bendera beserta spanduk bertuliskan penolakan Omnibus Law itu, mengakibatkan jalanan dipadati kendaraan.

Sebanyak 400 personel polisi berasal dari Polda Sumut, Brimob, Polrestabes Medan, Sabhara, dan polsek setempat diterjunkan guna mengamankan lokasi aksi demo.

Macet dan Masker

Kumpulan massa yang menggelar seruan aksi demonstrasi di Jalan SM Raja, Medan itu membuat arus lalu lintas di sepanjang jalan di lokasi dipadati kendaraan.

Para demonstran datang dengan membawa perlengkapan aksi berupa bendera serta spanduk yang dirangkai dengan tulisan-tulisan terkait penolakan omnibus law RUU Cipta Kerja. Salah satunya yaitu, ‘Gagalkan Omnibus Law’.

Menurut pantauan, para demonstran mengenakan masker sambil menyerukan aksinya. Mereka juga menyediakan hand sanitizer. Selain itu mereka juga tetap menjaga kebersihan dengan mengutip sampah-sampah.

Peserta aksi yang hadir hingga ratusan orang. Selain berseru berteriak mengenai penolakan Omnibus Law, para demonstran juga tampak bernyanyi bersama. Saat Dzuhur, tak lupa mereka mengadakan salat berjamaah.

reporter | Tria Marthalena

Related posts

Leave a Comment