PT LIB Siapkan Sanksi Berat untuk Klub Menolak Melanjutkan Kompetisi

pt lib siapkan sanksi

topmetro.news – PT LIB (Liga Indonesia Baru) menyiapkan sanksi berat untuk klub, yang menolak mengikuti lanjutan Liga 1 2020. Sanksi tersebut berupa denda hingga didiskualifikasi dari kompetisi.

Aturan tersebut tertuang dalam Regulasi Liga 1 2020 yang dikeluarkan PT LIB, yakni pada Pasal 7 ayat 1. Meskipun pada ayat 2 disebutkan sanksi tak akan berlaku, jika kompetisi berstatus force majeure.

Kompetisi Indonesia memang sempat ditetapkan berstatus force majeurepada Maret 2020 oleh PSSI. Namun, status tersebut sudah tidak berlaku seiring dikeluarkannya, Surat Keputusan (SK) dengan nomor SKEP/53/VI/2020. Yang memutuskan kompetisi dimulai pada Oktober 2020.

“Kondisi kahar (force majeure), yakni dihentikannya kompetisi dulu dengan SKEP 48. Sekarang, SKEP 53 sudah keluar dan kompetisi diputuskan dilanjutkan,” kata Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno.

Baca Juga : PT LIB Belum Tentukan Jumlah Subsidi Klub di Liga 1 Indonesia 2020

“Dalam SK itu disebutkan kompetisi dilanjutkan dengan pekan yang sudah berjalan. Artinya, regulasinya ini berlanjut, tapi ada amandemen dalam beberapa aspek,” tegas Sudjarno.

Mengacu pada regulasi Liga 1, klub yang menolak mengikuti kompetisi Liga 1 2020. akan mendapatkan sanksi denda pembayaran kompensasi kerugian. Didiskualifikasi selama dua tahun, hukuman dari Komite Disiplin PSSI, denda, dan pengembalikan dana subsidi.

Sejauh ini masih ada dua klub yang belum memutuskan sikap, terkait kelanjutan Shopee Liga 1 2020. Mereka adalah Persebaya Surabaya dan Barito Putera. Kedua klub tersebut diindikasikan tak sepenuhnya setuju, untuk melanjutkan kompetisi karena belum memutuskan kandang pada lanjutan musim ini. Padahal, 16 klub peserta lainnya sudah mendaftarkan kandang yang akan digunakan, pada sisa pertandingan musim ini.

Persebaya dan Barito Putera diyakini belum mengambil sikap, karena masalah regulasi protokol kesehatan yang diterapkan PT LIB dan PSSI. Keduanya menganggap protokol kesehatan yang diajukan, belum secara jelas mampu menjamin keselamatan pemain.

Langkah PT LIB Jika Ditemukan Kasus Covid-19 Saat Liga 1 Berjalan

PT Liga Indonesia Baru (LIB) berusaha menjawab keraguan dari klub soal bagaimana kompetisi Liga 1 2020 dijalankan di tengah pandemi virus corona yang hingga kini belum diketahui kapan berakhir.

Sebagaimana diketahui, Liga 1 2020 akan dilanjutkan 1 Oktober mendatang, mengikuti arahan PSSI dalam surat keputusan mereka, bahwa kompetisi dijalankan di tengah situasi luar biasa (wabah corona).

Ada pun, banyak pihak mempertanyakan bagaimana kelanjutan Liga 1 jika ditemukan kasus positif Covid-19, dari lingkungan kompetisi, seperti bagian tim yang terdiri dari pelatih, ofisial, hingga tentunya pemain.

Hal tersebut terjadi di kompetisi Eropa yang menerapkan tes Covid-19 secara rutin, dan niatnya hal itu juga akan dilakukan di Liga Indonesia. Teranyar terjadi di Liga Champions, babak perempat-final.

Atletico Madrid mengonfirmasi bahwa pemain mereka positif Covid-19 beberapa hari sebelum laga kontra RB Leipzig. Ada juga Barcelona yang satu pemainnya positif, sebelum partai melawan Bayern Munchen.

Kedua pertandingan tersebut tetap dijalankan, setelah seluruh bagian dari tim juga kembali melakukan tes untuk memastikan tak ada lagi yang terjangkit virus corona. Lantas, bagaimana dengan Liga 1?

“Itu mungkin kan nanti ada kesepakatan. Mungkin juga nanti ada keputusan dari pemerintah. Kalau dari PT LIB, kami sesuai dengan instruksi paling atas kalau ini harus berhenti atau tidak,” ucap direktur utama LIB, Akhmad Hadian Lukita.

reporter | yofe

Related posts

Leave a Comment