Pedagang Aksara Semprot Camat Medan Tembung

TOPMETRO.NEWS – Camat Medan Tembung, Indra Mulia Nasution kena semprot. Puluhan pedagang yang mengusirnya dari lokasi reruntuhan bangunan Pasar Aksara, saat menggelar aksi unjuk rasa, Jumat (21/4) sekira pukul 17.00 WIB. Tak cuma tu, para pedagang menuding Camat arogansi.

“Woi..Camat. Untuk apa kau datang. Lebih baik kau pergi dari sini. Pedagang sudah muak lihat muka kau, karena kau tidak bertanggung jawab,” teriak puluhan pedagang dihadapan puluhan Kepling dan Lurah, serta Wakapolsek Percut Seituan, AKP Hendrik Temaluru.

Kemarahan pedagang, lantaran adanya penembokan pagar Pasar Aksara dilakukan pihak Pemko Medan. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, pedagang meminta surat kejelasan pembangunan Pasar Aksara yang terbakar itu, mau dibangun pemerintah untuk apa.

“Sudah capek kami menunggu kepastian pemerintah. Sembilan bulan Pasar Aksara terbakar, nasib pedagang semakin tak jelas. Seharusnya pemerintah kasih tahu, untuk apa bangunan itu dirubuhkan, apa akan dibangun pasar tradisional kembali,” bilang Puan.

Yuni dan Kimiang, pedagang korban kebakaran Pasar Aksara mengatakan, jika pembangunan pasar tradisional ini tidak ada dananya dari APBD Pemko Medan, pedagang siap membangun Pasar Aksara. Makanya para pedagang menuntut haknya, agar tidak diabaikan.

“Selama sembilan bulan, pedagang dibodohi pemerintah. Jika bangunan terbakar itu dirubuhkan dan dibangun apartemen, pedagang tetap menghalaunya agar pajak ini tidak berubah fungsi. Jadi kami minta penembokan pagar harus dihentikan,” pungkas Yuni.

Apalagi, menurut para pedagang, Camat Medan Tembung telah menzolimi dan menipu pedagang. Karena sewaktu pedagang direlokasi berjualan di badan jalan, segala biaya atau pungutan tudak dibebankan atau bebas dari pengutipan liar. Ternyata itu tidak benar.

“Sudah cukup kami menderita. Uang listrik dan lapak harus kami bayar. Belum lagi ada penekanan pemuda setempat untuk membayar uang keamanan dan uang kebersihan. Pedagang dijadikan sapi perahan dan tidak ada yang bertanggung jawab,” kesal mereka.

Terkait itu, Camat Medan Tembung, Indra Mulia Nasution ketika dikonfirmasi membantah tudingan para pedagang kalau dirinya bersikap arogan. “Saya sama sekali tidak ada membentak mereka. Kalau soal kepastian pajak ini dibangun apa, itu bukan urusan saya,” ucapnya.

Pedagang, imbuh Camat, silakan bertanya ke Pemko Medan terkait pembangunan Pasar Aksara. Apalagi soal penembokan pagar, sudah menjadi kebijakan pemerintah dan tidak harus pedagang disurati atau dikasih tahu. Jadi pedagang tidak bisa menghambatnya.

Wakapolsek Percut Seituan, AKP Hendrik Temaluru saat berada di lokasi menyebutkan, keributan pedagang tetap dijaga dan diberikan keamanan. Sehingga tidak terjadi tindakan anarkis. “Supaya bangunan ini aman dan tudak ada material hilang, maka dibuat pagar,” ujarnya.

Amapangan, seorang pedagang pingsan saat Wakapolsek Percut Seituan membubarkan mereka. Sehingga suasana pun semakin memanas. Pun begitu, pedagang tidak mau bubar dan bertahan di reruntuhan bangunan Pasar Aksara. Rencananya, aksi itu berlanjut. (TM|SURYA)

Related posts

Leave a Comment