topmetro.news – Kabupaten Samosir terletak di Pulau Sumatera Provinsi Sumatera Utara, akhir akhir ini mendapat pujian dan ‘jempol emas’ dari berbagai kalangan, termasuk tokoh pemerhati pemerintahan.
Selain itu Rapidin Simbolon juga jadi sorotan dunia pers. Di berbagai media nasional, televisi, media elektronik, cetak, dan medsos nama Rapidin Simbolon sudah tidak asing lagi.
Hal ini berawal dari keberhasilan Rapidin Simbolon mengubah Kabupaten Samosir dari daerah tertinggal jadi daerah maju. Empat tahun terakhir, Samosir mengalami perubahan yang drastis.
Hampir semua sektor mengalami kemajuan yang pesat. Samosir yang kaya dengan keindahan alamnya dikelilingi Danau Toba ditunjang dengan pembangunan infrastruktur, saat ini jadi pusat wisata mancanegara.
Selain sektor parawisata, Rapidin Simbolon juga dinilai berhasil untuk memajukan sektor pertanian. Menurut para ahli geologi, Samosir merupakan daerah tandus karena merupakan letusan Gunung Toba.
Namun dengan segala upaya, Rapidin Simbolon mengubah Samosir yang tandus dan gersang, menjadi subur dan sejuk. Sehingga hasil tani seperti kopi, cengkeh, bawang, dan sebagainya dari Samosir mampu bersaing dengan daerah lain.
Perhatian Serius Pemkab Samosir
Sepuluh tahun yang silam masyarakat Samosir 98% di bawah garis kemiskinan dengan tempat tinggal kumuh dan tidak layak huni. Setelah Rapidin Simbolon jadi bupati, masyarakat Samosir mendapat perhatian serius dari pemkab.
Misalnya pada Hari Rabu 20 Mei 2020 lalu, sebanyak 10 unit BSPS diserahkan Pemkab Samosir kepada warga. Bangunan yang sudah selesai 100 persen rampung langsung dihuni warga dan besaran untuk masing-masing Rp17.500.000.
Rapidin Simbolon selaku bupati saat itu, membagi penneng/plat kepada penerima sekaligus menempelkan di rumah yang direhab. Menurut Rapidin Simbolon, bantuan stimulan itu salah satu cara perangsang bagi masyarakat Samosir untuk membangun sebuah rumah layak huni dan tidak kumuh.
“Jadi harus sehat, indah. Karena rumah merupakan istana kita,” tegasnya ketika itu.
BSPS sebagian bersumber dari swadaya masyarakat. Dari Rp175 juta dana yang diberikan Pemkab Samosir, swadaya masyarakat sebesar Rp239 juta untuk 10 rumah.
Setelah petugas tim melakukan monitoring dan verifikasi data di desa terhadap calon penerima bantuan BLT dana desa, maka Pemkab Samosir menyalurkan bantuan tahap ke 2 melalui BLT Dana Desa, mulai tanggal 20 Mei 2020. Diawali di tiga kecamatan yaitu Harian, Ronggurnihuta, dan Onanrunggu .
Jumlah penerima di tiga kecamatan berjumlah 1.700 KK. (Harian 733, Ronggurnihuta 378, dan Onanrunggu 589). Selanjutnya untuk enam kecamatan lainnya menyusul setelah verifikasi dan sinkronisasi dengan data penerima BST tahap pertama dari Kemensos. Sedangkan BLT untuk kelurahan sudah dianggarkan dari APBD Samosir.
Program bantuan itu menyentuh seluruh kepala keluarga yang terdampak Covid-19 yang berada di Kabupaten Samosir dan dipastikan semua kepala keluarga akan mendapatkan bantuan BLT. Kecuali PNS dan warga yang berpenghasilan tetap di atas Upah Minimum Kabupaten (UMK-Rp2.648.577).
sumber | mediatargetjabar.com